"Bisa jadi dan mungkin saja Gibran akan lawan kotak kosong."
Baca: Gibran-Teguh Bertemu Ganjar, Lalu Ambil Surat Rekomendasi PDIP untuk Pilwalkot Solo
Baca: PDI-P Resmi Usung Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa pada Pilkada Solo 2020
"Ini memungkinkan sekali, karena hampir semua partai di Solo dukung Gibran," tandas dia.
2. Jokowi dinilai salah gunakan fasilitas negara
Karena membahas Pilkada Solo di Istana Kepresidenan, Presiden Jokowi dinilai telah menyalahgunakan fasilitas negara.
Hal ini disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago.
Mengutip Kompas.com, Pangi mengatakan Jokowi harus bisa membedakan urusan keluarga dan negara.
"Jelas menyalahgunakan fasilitas negara. Beliau harus bedakan mana kepentingan negara mana kepentingan keluarga," tutur Pangi, Jumat.
"Apa susahnya pulang ke rumah sebentar, bahas pilkada, ngobrol santai di rumah saja. Kenapa harus di Istana?" pungkas dia.
Apa yang disampaikan Pangi ini terkait dipanggilnya Achmad Purnomo ke Istana Kepresidenan oleh Jokowi pada Kamis (16/7/2020).
Diundangnya Purnomo ke Istana adalah untuk membicarakan pasangan calon yang direkomendasikan PDIP maju dalam Pilkada Solo 2020.
Jokowi berkata pada Purnomo, pasangan rekomendasi PDIP yang akan maju dalam Pilkada Solo 2020 adalah Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.
Baca: Dapatkan Rekomendasi Maju Pilwalkot Solo, Gibran Intensifkan Konsolidasi Internal
Baca: Ucap Terima Kasih pada Megawati, Gibran: Rekomendasi Ini Suatu Kehormatan Sekaligus Tanggung Jawab
3. Rawan konflik kepentingan
Tak hanya menyoroti Jokowi yang mengundang Achmad Purnomo ke Istana, Pangi Syarwi Chaniago juga menilai diusungnya Gibran Rakabuming Raka dalam Pilkada Solo 2020 rawan konflik kepentingan.
Hal ini terkait status Gibran sebagai putra Presiden Jokowi.