"Ini yang kita khawatirkan dari awal ketika anak pejabat/presiden ikut dalam kontestasi elektoral."
"Sangat rawan konflik kepentingan," beber Pangi, Jumat, dilansir Kompas.com.
Konflik kepentingan, menurut Pangi, sudah terlihat dari pengakuan Achmad Purnomo yang diundang Jokowi ke Istana Kepresidenan pada Kamis kemarin.
Saat di Istana, Purnomo diberi tahu calon yang akan diusung PDIP dalam Pilkada Solo 2020 bukanlah dirinya.
Melainkan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.
"Walaupun nanti dalam pertarungan kontestasi tak ada perintah secara langsung untuk membantu pemenangan putra mahkota, namun sulit sekali untuk menghindar, terjadi penyalahgunaan kekuasaan secara tidak disadari, belum yang ngambil muka ke presiden karena membantu mendesain pemenangan anak beliau," tuturnya.
Pangi pun menilai, Gibran ataupun anggota keluarga Jokowi yang lainnya, harus menunggu waktu yang tepat untuk terjun ke dunia politik.
Yakni saat Jokowi tak lagi menjabat sebagai presiden.
Baca: Pengumuman PDIP Pilkada Serentak 2020: Gibran Jadi Calon Wali Kota Solo, Ini Daftar Paslon di Jateng
Baca: Setelah Jumatan Bareng Gibran, Ganjar Pranowo Beri Jamuan dan Cinderamata di Rumah Dinas
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Seno Tri Sulistiyono, Kompas.com/Ihsanuddin)