Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Imelda Sari angkat bicara menyikapi pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat.
Djarot sebelumnya menegaskan partainya tak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam pilkada serentak 2020 mendatang.
Dalam akun Twitter-nya @isari68., Imelda menyebut bila partainya dalam Pilkada lalu mendukung kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dalam pencalonan Gubernur Jateng.
Terkait penytaan Djarot, Imelda pun menyinggung soal RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
Baca: Wasekjen Demokrat Sebut Pernyataan Djarot Bertentangan dengan Politik Gotong Royong
"Pak Djarot, dalam Pilkada lalu @pdemokrat mendukung Pencalonan Gubernur Jateng Mas @ganjarpranowo. Alasan kami dinamika politik lokal sangat berbeda dengan politik di tingkat nasional. Seingat saya Ibu Mega juga welcome. Pertanyaan apa karena RUU HIP yang gagal?" tulis Imelda dalam akun twitternya, Senin (20/7/2020) dan telah dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (21/7/2020).
Imelda kemudian menjelaskan strategi Partai Demokrat untuk Pilkada serentak di tengah pandemi kali ini tentu berbeda dari biasanya.
"Oh ya satu lagi Pak Djarot untuk Pilkada kali ini di tengah pandemi Covid-19, tentu berbeda strategi setiap Parpol untuk menang atas calon yang diusungnya. Koalisi di akar rumput amat cair, tergantung bagaimana rakyat di bawah merespon calon yang diusung, apalagi zaman susah seperti sekarang," tulis Imelda.
Baca: Webinar Bulan Bung Karno, Djarot: Hadapi Pandemi, Kita Harus Tetap Berinovasi
Politikus Demokrat tersebut juga menyinggung mengapa ada pihak yang sibuk memberikan pernyataan soal koalisi untuk Pilkada.
Padahal menurut Imelda, statement tersebut tak akan membuat pandemi berhenti ataupun membuat ekonomi Indonesia membaik ke depannya.
"Kita sibuk menghadapi trend naiknya angka positif baik ODP maupun PDP dalam atasi pandemi COVID-19. Eh ada yang sibuk statemen Koalisi untuk Pilkada, yang belum pasti karena pandemi. Pertanyaan apakah statemen politik mau Koalisi atau nggak, bisa bikin pandemi berhenti atau ekonomi membaik?" katanya.
Sebelumnya diberitakan Tribun Medan, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menegaskan arah koalisi partai berlambang banteng tersebut dalam pilkada serentak mendatang.
Djarot menegaskan PDIP tak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS mengingat kedua partai tersebut berada di luar pemerintahan.
"Partai mengambil keputusan atas dasar pertimbangan ideologis bagaimana pancasila dijalankan dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Aspirasi untuk tidak bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS banyak saya terima," ujarnya, Minggu (19/7/2020).
Menurut Djarot, keberadaan Partai Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan, sehat bagi demokrasi.
Lagipula, menurut pria yang menjabat sebagai Plt Ketua DPD PDIP Sumut itu, partainya terus mendorong kerjasama politik dengan seluruh partai pengusung pemerintahan Joko Widodo.
Djarot menjelaskan, kerjasama parpol dalam pilkada 2024 merupakan embrio kerjasama Pemilu 2024 yang akan datang.
“PDI Perjuangan terus kedepankan semangat gotong royong dan siap bekerja sama dengan Parpol Pendukung Pemerintah”, ujarnya.
Ia mengatakan sikap PDIP tersebut sebagai reaksi dari mesranya Demokrat dan PKS di luar pemerintahan sebagai oposisi.
"Sikap politik antara Partai Demokrat dan PKS justru memberikan peta ke depan bagaimana kedua partai tersebut semakin beriringan dalam kerjasama politik yang berbeda dengan arah PDIP," tambahnya.