TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjawab soal kemungkinan dirinya maju dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu disampaikan Ganjar saat berbincang dengan Anang Hermansyah dan Ashanty yang kemudian diunggah di kanal YouTube The Hermansyah A6, Selasa (21/7/2020).
Mulanya, Ashanty menanyakan kepada Ganjar soal kemungkinan orang nomor satu di Jawa Tengah itu maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
Pertanyaan itu muncul, lantaran Anang dan Ashanty menganggap Ganjar telah sukses memimpin Jawa Tengah menjadi lebih baik.
"Setelah sukses memimpin daerah, ada nggak sih niat ke depan, ini kan udah mau 2024. Ingin untuk memimpin sebuah negara gitu? Misalnya diusung menjadi calon presiden?" tanya Ashanty.
Ganjar mengatakan, bahwa hal itu adalah pertanyaan yang sangat umum yang kerap ditanyakan kepadanya.
"Ada banyak hal komponen yang tidak semudah publik menyampaikan," kata Ganjar.
Untuk itu, Ganjar mengaku tak ingin berharap dirinya bisa maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
Apalagi, ia selalu berpegang teguh pada nasihat kedua orang tuanya, yang mengatakan bahwa jabatan itu tidak boleh dikejar.
"Almarhum orangtua saya, ibu saya itu selalu bilang begini 'bawa amanah dengan baik'."
"Kalau bapak saya bicaranya gini 'Le jabatan itu tidak boleh dikejar, maka kamu jadi gubernur itu adalah amanah yang mesti dikerjakan, jadi kamu nggak boleh kejar," ungkapnya.
Baca: Kisah Cinta Ganjar Pranowo, Sempat Ditolak 3 Perempuan hingga Terlibat Cinta Lokasi saat KKN
Ganjar kemudian menyinggung soal adanya survei elektabilitas.
Ia menilai, dengan adanya survei tersebut justru menyebabkan adanya kekisruhan antara pendukung dan haters-nya.
"Gara-gara sekarang banyak polling-polling itu sekarang haters sama lovers-nya itu sudah bersaingan," ucap dia.
Dengan kondisi tersebut, Ganjar harus memberikan pengertian kepada keluarganya agar tidak menjadikan hal tersebut sebagai beban.
"Saya sampaikan ke anak istri, ini cuma polling kok kalian nggak usah terganggu," jelasnya.
Sebab, menurut dia, apa yang dikatakan haters di media sosial itu sangat mengganggu.
Sehingga Ganjar tak ingin anak dan istrinya terbebani dengan serangan haters.
Baca: Ganjar Pranowo Kisahkan Masa Lalunya, Orang Tua Jualan Bensin Eceran hingga Arisan untuk Bayar Utang
"Karena hatersnya ngeri, kalau nembak saya udah deh tembak aja tiap hari, tapi ketika anak istri enggaklah."
"Saya mencoba menjaga integritas, kredibilitas di depan anak dan istri tentu bukan sebagai laki-laki, suami ayah yang selalu sempurna."
"Tapi ketika kita mengedukasi seperti itu dan dibombardir dengan berbagai hal, tidak mudah juga ternyata."
"Makanya saya lebih ngikuti orang tua saya, jangan pernah mengejar jabatan," paparnya.
Ashanty kemudian kembali menanyakan soal kemungkinan Ganjar maju dalam Pilpres 2024.
Hanya saja, bukan soal mengejar tapi jika Ganjar diminta untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Kalau mengejar enggak tapi kalau diminta misalnya?" tanya Ashanty.
Baca: Respons Sekjen PDIP Sikapi Hasil Survei yang Menunjukkan Ganjar Pranowo Sebagai Capres Potensial
Ganjar mengatakan, kontestasi Pilpres 2024 mendatang akan sangat cair.
Sebab, Widodo (Jokowi) sudah menjabat sebagai presiden dua periode sehingga tak mungkin mencalonkan diri kembali.
Sehingga hal itu akan membuat persaingan kontestasi Pilpres 2024 menjadi cair, siapapun bisa mencalonkan diri.
Hanya saja, Ganjar menyadari, bahwa dirinya adalah orang partai yang dibesarkan dari PDI Perjuangan (PDIP).
"Kami sangat paham bagaimana aturan partai dan saya orang yang yakin Bu Mega (Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri) pasti juga mempersiapkan."
"Saya juga tahu di kultur partai saya roh Bung Karno itu nggak hilang, maka biasanya ada anaknya ada cucunya."
"Maka ada Mbak Puan yang pasti dipersiapkan, Mas Nanang, dua tokoh ini yang sangat saya hormati pasti dipersiapkan," paparnya.
Baca: Survei Charta Politika: Elektabilitas Prabowo Subianto Tergerus, Ganjar dan Ridwan Kamil Meningkat
Maka dari itu, Ganjar tak ingin terlalu percaya diri, bahwa dirinya akan diminta untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Maka kalau di PDIP, istilahnya gausah Ge-eR (gede rumongso atau besar perasaan), biasa-biasa aja," terangnya.
Ganjar juga menyadari, di PDIP semua keputusan berada ditangan Ketua Umum, yakni Megawati Soekarnoputri.
"Di PDIP ada model istilah tegak lurus, jadi kita sama-sama tahu Bu Mega sangat paham sekali bagaimana situasi dan bagaimana prediksi ke depan."
Baca: Ashanty & Anang Hermansyah Kagum Dengar Cerita Masa Lalu & Perjuangan Ganjar Pranowo: Luar Biasa
"Maka dikultur PDIP rata-rata akan melihat apa yang diputuskan oleh seorang Megawati," terangnya.
Untuk itu Ganjar tak ingin mengejar untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024 dan memilih untuk melakukan yang terabik yang bisa dilakukannya saat ini.
"Kalau negara memanggil, kamu siap, kemudian sistem berjalan. Do your best," tandasnya.
Simak video lengkapnya:
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)