News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Budidaya Jamur Punya Potensi Ekspor Tinggi, Permintaan Terus Meningkat

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Industri kecil jamur

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jamur merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mengandung protein baik. USDA merilis dalam setiap 100 gram jamur terdapat 3,1 gram protein. 

Rasanya juga lezat  dan baik untuk kesehatan tubuh. Jamur juga diyakini dapat meredakan kanker, pencegah HIV dan sederet manfaat penangkal penyakit lainnya.

Potensi produksi jamur dinilai sangat besar dan dapat menciptakan peluang bisnis.

Budidayanya juga mudah dilakukan bahkan dengan metode tanam ramah lingkungan jelas sangat bagus bagi kesehatan tubuh.

Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari dalam keterangannya, Minggu (26/7/2020) mendorong para petani jamur untuk meningkatkan produksinya.

“Sayangnya, saat ini konsumsi jamur di Indonesia saat ini masih sangat rendah yakni 0,18 kg per kapita per tahun. Produksi jamur pada 2019 juga tercatat sebanyak 33.163 ton. Potensi pasar luar negeri yang konsumsi jamurnya tinggi antara lain Perancis, Jerman, Rusia, USA, Timur Tengah, Korea, China Jepang. Budidaya jamur sangat mudah dan tidak perlu area yang luas. Sehingga kita bisa terus meningkatkan produksi,” ujar Retno.

Retno juga meyakini, melalui peningkatan produksi secara mandiri dan modern, pertanian Indonesia dengan sendirinya akan maju.

Baca: Komisi IV DPR Minta Kementerian Pertanian Segera Penuhi 12 Hal Ini

“Ditjen Hortikultura mendorong komoditas hortikultura termasuk komoditas jamur agar semakin berdaya saing dan ramah lingkungan sehingga mampu menyejahterakan petani secara berkelanjutan,” lanjut Retno.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Tommy Nugraha mengakui produksi jamur di Indonesia masih rendah dibanding dengan negara lain. 

Hal ini menuntut masyarakat di bidang perjamuran untuk lebih giat lagi mempromosikan, mensosialisasikan konsumsi jamur dan bermanfaat bagi hidup.

“Tahun 2007 lalu Indonesia pernah masuk lima besar negara pengekspor. Bahkan selama pandemi ini produsen jamur di Brebes mampu mengekspor 20 kontainer untuk sebulan dengan nilai transaksi sebesar USD 750 ribu,” papar Tommy.

Tommy menyebutkan, Menteri Pertanian SYL  memberikan tantangan untuk menaikkan ekspor tiga kali lipat komoditas pertanian (GraTiEks) termasuk jamur.

“Kementerian Pertanian juga mengajak kepada ibu-ibu di seluruh tanah air untuk sama-sama mengembangkan jamur karena nilai jamur itu makin lama makin tinggi.”

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini