Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
"Dapat menebus dosa tahun lalu dan yang akan datang." (HR. Muslim).
Selain itu, dalam hadis lain juga diungkapkan bahwa Rasulullah bersabda:
"Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang." (Riwayat jamaah ahli hadist kecuali Bukhori dan Turmudzi).
Baca: Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah: Bisa Diucapkan Secara Lisan atau Cukup Dibaca dalam Hati
Baca: Lafal Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah, Dilaksanakan 29 & 30 Juli 2020
2. Hari Makan dan Minum
Dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Hari Arafah, hari Qurban dan hari Tasyriq adalah hari raya kita penagut Islam, dn hari-hari itu adalah hari makan dan minum," (Diriwayatkan oleh yang berlima kecuali Ibnu Majah dan dinyatakan sah oleh Turmudzi).
3. Khusus untuk yang Tidak Hadir di Arafah
Puasa Arafah memiliki manfaat bagi orang-orang yang belum dapat hadir di Arafah.
Sedangkan untuk yang berada di Arafah tidak diperkenankan untuk berpuasa Arafah.
Dari Abu Hurairah berkata:
"Rasulullah melarang berpuasa pada hari Arafah." (Riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasai, dan Ibnu Majah).
Baca: Puasa Arafah dan Keutamaannya serta Amalan Sunah saat Idul Adha
Imam Turmudzi berkata:
"Para ulama memandang Sunah berpuasa pada hari Arafah kecuali bagi orang-orang yang sedang berada di Arafah."
Sama halnya dengan itu, Ummul Fadhal berkata:
"Mereka merasa bimbang mengenai puasa Nabi di Arafah, lalu saya kirimi susu, maka diminumnya, sedang ketika itu beliau berkhotbah di depan manusia di Arafah."
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)