TRIBUNNEWS.COM - Hari Raya Idhul Adha 1441 H akan segera tiba.
Idhul Adha menandakan puasa sunah yang istimewa bagi umat Muslim, yakni puasa Tarwiyah dan Arafah.
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim.
Bagi yang menjalankan puasa Tarwiyah, dosanya satu tahun yang lalu akan terhapuskan.
Umat Muslim juga akan mendapat keberkahan dalam hidupnya.
Sementara itu, bagi yang menjalankan puasa Arafah, dosanya setahun yang lalu juga akan terhapuskan.
Selain itu, ia juga akan dijaga oleh Allah subhanallahu wata'ala untuk tidak melakukan dosa atau maksiat di tahun yang akan datang.
Baca: Kumpulan Ucapan dan Gambar Selamat Idul Adha 2020, Cocok untuk Status WhatsApp, Facebook, dan IG
Baca: MUI: Pelaksanaan Takbir, Tahmid dan Tahlil Saat Idul Adha Harus Patuhi Protokol Kesehatan
Puasa sunah Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan bagi umat Muslim.
Satu diantara tujuannya agar umat Muslim dapat turut merasakan nikmatnya seperti yang dirasakan oleh para jama’ah haji.
Nikmat dalam menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah juga setara dengan nikmat orang yang menjalankan ibadah haji.
Adapun yang dimaksud dengan puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah.
Hari Arafah adalah saat jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah.
Sementara itu, puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari Tarwiyah, yakni 8 Dzulhijjah, hari sebelum hari wukuf.
Berikut keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah.
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Adapun keutamaan puasa sunah Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Arafah (9 Dzulhijjah) bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji berdasarkan beberapa hadist Nabi Muhammad SAW adalah:
1. Barang siapa yang menjalankan Puasa Tarwiyah akan dihapus dosa satu tahun yang lalu yang telah terlewati.
2. Sedangkan yang berpuasa di hari Arafah akan dihapus dosa dua tahun (1 tahun yang lalu dan 1 tahun yang akan datang)
3. Dan yang melaksanakan dua puasa ini akan dianugrahi oleh Allah SWT dengan 10 macam kemuliaan, yaitu:
- Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya.
- Allah akan menambah harta.
- Allah akan menjamin kehidupan rumah tangganya.
- Allah akan membersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.
- Allah akan melipat gandakan amal dan ibadahnya.
- Allah akan memudahkan kematiannya.
- Allah akan menerangi kuburnya selama di alam Barzah.
- Allah akan memberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.
- Allah akan menyelamatkannya dari kejatuhan kedudukan di dunia ini.
- Allah akan menaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.
Alangkah banyak keberkahan dan kebahagiaan yang Allah berikan bagi orang yang menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah.
Semoga kita termasuk di dalamnya.
Baca: Contoh Naskah Khotbah Idul Adha 2020: Pengorbanan adalah Keteladanan Para Nabi
Keutamaan Puasa Arafah
Keutamaan puasa Arafah sungguh istimewa.
Keutamaan itu yakni, dihapuskan segala dosa selama satu tahun yang lalu, dan setahun yang akan datang dijaga Allah untuk tidak berbuat dosa atau maksiat.
Hal itu sebagaimana tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Abu Qatadah al-Anshari RA.
"Dan Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari Arafah. Maka, baginda bersabda, 'Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang'.” (HR Imam Muslim)
Selain itu, umat Muslim yang berpuasa Arafah akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda pada hari tersebut.
Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah di Bulan Dzulhijjah 2020
Kalender bulan Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah 1440 H adalah sebagai berikut :
1 Dzulhijjah = 22 Juli 2020
2 Dzulhijjah = 23 Juli 2020
3 Dzulhijjah = 24 Juli 2020
4 Dzulhijjah = 25 Juli 2020
5 Dzulhijjah = 26 Juli 2020
6 Dzulhijjah = 27 Juli 2020
7 Dzulhijjah = 28 Juli 2020
8 Dzulhijjah = 29 Juli 2020
9 Dzulhijjah = 30 Juli 2020
HARAM PUASA :
10 Dzulhijjah = 31 Juli 2020
11 Dzulhijjah = 1 Agustus 2020
12 Dzulhijjah = 2 Agustus 2020
13 Dzulhijjah = 3 Agustus 2020
Niat Puasa Tarwiyah
Nawaitu shauma tarwiyah sunnatan lillahi ta'ala
“Saya niat puasa Tarwiyah, sunah karena Allah ta’ala.”
Niat Puasa Arafah
Nawaitu shauma arafah sunnatan lillahi ta'ala
“Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah ta’ala.”
Batas Akhir Memotong Kuku
Bagi yang akan berkurban, batas akhir memotong kuku dan memangkas rambut adalah 21 Juli 2020.
Batas ini bertepatan dengan 30 Dzulqa'dah 1441 H.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
ﺇِﺫَﺍ ﺩَﺧَﻠَﺖِ ﺍﻟْﻌَﺸْﺮُ ﻭَﺃَﺭَﺍﺩَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺃَﻥْ ﻳُﻀَﺤِّﻰَ ﻓَﻼَ ﻳَﻤَﺲَّ ﻣِﻦْ ﺷَﻌَﺮِﻩِ ﻭَﺑَﺸَﺮِﻩِ ﺷَﻴْﺌًﺎ
Artinya :
“Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dan salah seorang dari kalian telah berniat untuk berqurban, maka janganlah ia memotong rambutnya dan kulitnya sedikitpun.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat yang lain disebutkan,
ﻓَﻼَ ﻳَﺄْﺧُﺬَﻥَّ ﻣِﻦْ ﺷَﻌْﺮِﻩِ ﻭَﻻَ ﻣِﻦْ ﺃَﻇْﻔَﺎﺭِﻩِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻀَﺤِّﻰَ
Artinya :
“Janganlah ia memotong rambutnya dan kuku-kukunya sedikitpun sampai ia menyembelih.” (HR. Muslim)
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)