News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2020

Iparnya Disuruh Mundur dari Pilkada Gunungkidul, Jokowi Dinilai Cuci Tangan dari Isu Dinasti Politik

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wahyu Purwanto, bakal calon Bupati Gunungkidul yang juga adik ipar Presiden Jokowi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wahyu Purwanto menyatakan mundur dari pencalonan Bupati Gunungkidul setelah mendapat permintaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Wahyu merupakan adik ipar Jokowi.

Terkait hal itu, pengamat politik dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang Adib Miftahul melihat permintaan Jokowi lebih kepada upaya cuci tangan dari isu dinasti politik yang kian menggema.

"Pelarangan terkait adik iparnya maju pilkada di Gunungkidul menurut saya lebih kepada menyelamatkan atau cuci tangan ketika publik sudah menganggap pak Jokowi melakukan dinasti politik. Ini lebih kepada upaya politik untuk menekankan dinasti politik itu tidak ada," ujar Adib ketika dihubungi Tribunnews.com, Rabu (29/7/2020).

Baca: PKS Sebut Jokowi Tidak Konsisten, Ipar Disuruh Mundur di Pilkada Sementara Anak dan Menantunya Tidak

Justru ketika Jokowi tidak meminta iparnya untuk mundur, hal tersebut akan semakin menegaskan mantan Gubernur DKI Jakarta menerapkan pola dinasti politik.

Apalagi, kata Adib, Jokowi sudah dilabeli oleh publik memainkan peran dalam dinasti politik.

Terutama karena Gibran Rakabuming Raka begitu mulus mendapatkan rekomendasi di pemilihan wali kota Solo.

Belum lagi dengan pemanggilan Achmad Purnomo --yang sebelumnya berniat maju di pemilihan wali kota Solo-- ke Istana Negara oleh Jokowi.

"Suka tidak suka publik sekarang menganggap atau memberi label pak Jokowi memainkan peran dinasti politik. Dan ini semakin kental ketika anaknya Gibran Rakabuming Raka dengan jalan yang begitu mulus mendapat rekomendasi maju sebagai calon wali kota Solo," kata dia.

Adib juga menegaskan Jokowi tengah memainkan dramaturgi politik. Dimana di satu sisi yang bersangkutan dicap memainkan dinasti politik.

Sementara di sisi lain Jokowi berusaha menegaskan anti terhadap dinasti politik.

"Yang menjadi catatan pak Jokowi dalam perspektif komunikasi politik ini memainkan dramaturgi politik. Di panggung depan beliau dicap memainkan dinasti politik, tapi di panggung belakang berusaha memainkan dia anti dinasti politik. Terbukti dengan melarang iparnya," tandasnya

Sebelumnya diberitakan, Wahyu Purwanto, ipar Presiden RI Joko Widodo menyatakan mundur dari pencalonan Bupati Gunungkidul melalui Partai Nasdem.

Wahyu mundur setelah ia diminta oleh iparnya, Presiden Joko Widodo agar tak maju di Pilkada Gunungkidul.

Pernyataan mundur Wahyu disampaikan di Kapanwon Playen pada Minggu (26/7/2020).

Sejumlah kader dan relawan pendukung terlihat menangis saat mendengar Wahyu mundur dari pecalonan Bupati Gunungkidul.

Wahyu mundur setelah Jokowi dan Surya Paloh melakukan pertemuan khusus untuk membahas hal tersebut.

"Minggu kemarin sesuai dengan arahan Bapak Joko Widodo dan Bapak Surya Paloh, dan tentu kita semua mengenal kedua tokoh ini tokoh nasional yang pasti sangat berpengalaman," ucap Wahyu.

Ia mengaku sering bertemu dengan Jokowi sebagai keluarga.

Namun Jokowi telah menemuinya dan diminta secara khusus untuk mundur dari pencalonan bupati Gunungkidul.

"Kalau dalam keluarga sering bertemu pastinya. Tapi kalau untuk arahan ini sifatnya khusus," kata Wahyu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini