TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPD RI Jialyka Maharani mengusulkan dana desa digunakan untuk membangun industri kreatif di pedesaan.
Pada webinar Local Heroes Network, baru-baru ini ia menyampaikan “upaya tersebut untuk mendukung kreatifitas para pemuda di tingkat lokal dan menciptakan lapangan kerja bagi mereka yang terkena PHK.”
” Tidak hanya pemerintah pusat, disini kita juga membutuhkan pemerintah daerah untuk juga mengencourage masyarakat dalam industrI kreatif ini," tambahnya.
Baca: Kemenperin Luncurkan Program Inkubator BCIC untuk Industri Kreatif Kriya dan Fesyen
Pada kesempatan itu dia menyampaikan agar pemuda di setiap desa untuk terlibat dalam usaha desa agar membantu membangun perekonomian desa.
“Di setiap desa pemuda bisa untuk terlibat dalam BUMDES dan memberdayakan potensi-potensi yang ada pada mereka sendiri," imbuhnya.
Di tengah pandemic Covid 19 ini menurutnya industi kreatif menjadi momentum para pemuda untuk terjun menjadi wirausaha.
“Tantangan ini justru menstimulus masyarakat untuk mengeluarkan kemampuan maksimal," ujarnya.
Baca: Menteri PPPA: Anak Indonesia agar Manfaatkan Waktu di Rumah Dengan Hal Positif dan Kreatif
Menurutnya setiap daerah memiliki ciri khas masing masing yang menjadi modal bagi industri kreatif.
“Di industri kreatif ini kita juga bisa menaikkan daya saing daerah kita karena masing-masing daerah kita kan pasti memiliki kekayaan budaya masing masing," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Didi Diarsa Founder kayuh.id juga menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam membangun industri kreatif.
“Industri kreatif menjadi keniscayaan ketika saling berkolaborasi apalagi jika pemimpin daerahnya mendukung."
“Ini menjadi Gerakan ekonomi baru di masing masing wilayah, kreatifitas sudah ada di jiwa-jiwa orang Indonesia," jelasnya.
Akademisi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Muhammad Gusti menyampaikan perlu ada keberpihakan dari pemerintah untuk terlibat membantu pemuda dalam industri kreatif.
“Perlu pemerintah menguatkan terkait keberpihakan pemerintah pusat untuk stimulus ekonomi kepada ekonomi kreatif."