Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mendatangi Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu yang berhasil membagikan 2,5 juta masker kepada masyarakat, Kamis (6/8/2020).
Sebelumnya ia menantang kepala daerah untuk melaksanakan program gerakan membagikan sejuta masker.
Saat itu Menteri Tito berjanji akan mengunjungi daerah yang dapat melaksanakan gerakan sejuta masker untuk menekan penyebaran Covid-19.
Baca: Rencana Tai Tzu Ying Gantung Raket Tertunda Akibat Pandemi Covid-19
"Kemudian saya minta kepada kepala daerah yang bisa bagikan di atas satu juta, saya akan hadir," ujar Tito dalam Rakor Pilkada Serentak di Bengkulu yang ditayangkan secara daring, Kamis (6/8/2020).
Sebelum mendatangi Kabupaten Rejang Lebong, Menteri Tito mengunjungi Kabupaten Gowa dengan sejuta maskernya.
Kemudian ia bertolak ke Kabupaten Indramayu yang membagikan 2,5 juta masker ke masyarakat untuk menunjukan keseriusannya soal gerakan sejuta masker.
Baca: Gelar Penindakan Sejak Maret, Kasatpol PP DKI Bersyukur Anggotanya Tak Ada yang Terpapar Covid-19
Ia sangat mengapresiasi upaya Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi dalam mengatasi penyebaran covid-19 melalui pembagian 2,5 Juta masker yang justru sudah melampaui target awal programnya.
"Kabupaten Rejang Lebong dengan 2,5 juta masker, saya datang, yang kita ingin adalah kegotong royongan solidaritas antarwarga," tuturnya.
Tidak hanya itu saja, Mendagri juga mengapresiasi upaya Bupati Rejang Lebong dalam mengadakan satu unit Mobile Laboratory Biosafety Level 2.
Mendagri mengatakan bahwa meskipun ruang fiskal Kabupaten tersebut tidak terlalu besar di bandingkan daerah lain yang ada di Jawa, tetapi Bupati Rejang Lebong mampu menunjukkan langkah proaktif.
"Sebetulnya masuk dalam relatif zona yang masih hijau, tetapi mengadakan mesin mobile PCR sendiri. Ini sangat positif karena menunjukkan langkah antisipatif ," katanya.
Mendagri juga memberi masukkan agar Bupati Rejang Lebong melakukan kegiatan proaktif dengan melakukan testing ke rumah sakit, sekolah, pesantren dan tempat-tempat lainnya.
Agar perhitungan zona aman covid-19 dapat terkendali.
"Saran saya nanti Bapak melakukan testing agresif, tidak hanya ke rumah sakit tetapi proaktif ke sekolah, pesantren, segala macam.
Melakukan test swab kepada mereka, kalau betul-betul nol harus syukuri, itu data sebenarnya yang terjadi di Rejang Lebong," sarannya.