Pleno kedua untuk mendengar laporan pertanggungjawaban (LPJ) DPP yang disampaikan Prabowo, kemudian DPD Partai Gerindra akan menjawab atau mengajukan pendapatnya mengenai LPJ DPP.
Pleno ketiga untuk memilih Ketua Umum DPP Partai Gerindra periode 2020-2025 dengan terlebih dahulu mendengarkan risalah Rapimnas 4 Juli lalu, bahwa Prabowo Subianto ditetapkan sebagai calon tunggal.
"Bahwa tidak ada nama lain yang diusulkan. Itu akan dibacakan, lalu pendapat Pak Prabowo apakah menerimanya atau tidak. Kalau memang menerima, alhamdulillah. Beliau akan kami tetapkan menjadi Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina 2020-2025," kata Andre.
Pleno berikutnya untuk mendengarkan pidato ketua umum dan ketua dewan pembina terpilih.
Terakhir, pleno yang berisi agenda untuk membahas rekomendasi-rekomendasi dan penetapan.
Baca: Prabowo Akan Isi Struktur Pengurus DPP Partai Gerindra dengan Kader Berusia di Bawah 50 Tahun
Pesan Prabowo
Sementara itu, usai kembali ditetapkan sebagai ketua umum, Prabowo menyatakan siap mengembang amanah yang diberikan.
"Kalau itu memang permintaan Kongres Luar Biasa ini, saya menyatakan siap menerima," kata Prabowo.
Menteri Pertahanan itu mengaku cukup bangga dengan militansi kader Gerindra.
Ia mengatakan, saat didirikan pada 2008 lalu, tidak sedikit pihak yang awalnya meremehkan Gerindra.
Namun, menurut dia, kader Gerindra menjawab keraguan itu dengan menunjukkan sikap pantang menyerah.
"Kalau saya lihat tampang kalian ini, 12 tahun lalu kita diremehkan. Dulu ada yang bilang, apa itu Gerindra, Gerindri, ya kan?" ujar Prabowo.
"Tapi dengan semangat, rawe-rawe rantas malang-malang putung, dengan semangat tidak mengenal menyerah, dengan semangat kegembiraan, dengan optimisme, kita jalan terus," imbuh dia.
Ia menambahkan, menjelang penyelenggaraan pemilihan umum atau pemilu, biasanya banyak partai yang mulai bermunculan.