News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penjual Sarapan di Payakumbuh Bisa Cuci Darah Gratis Berkat JKN-KIS

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Desi Ainora (46) merupakan salah satu peserta JKN-KIS yang mendaftar sebagai peserta dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3.

TRIBUNNEWS.COM - Gagal ginjal merupakan kondisi saat ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring cairan dan sisa-sisa makanan. Saat kondisi ini terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.

Desi Ainora (46) warga Kelurahan Ibuh Kecamatan Payakumbuh Barat, sehari-hari mencari nafkah dengan menjual sarapan pagi di pasar tradisional Ibuh. Dirinya merupakan salah satu peserta JKN-KIS yang mendaftar sebagai peserta dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3.

Baca: Kesulitan Membayar Iuran BPJS Kesehatan, Koko Koharudin Ajukan Uji Material UU-nya ke MK

Ibu yang akrab disapa Nora ini divonis menderita penyakit gagal ginjal kronis yang mengakibatkan dirinya harus melakukan hemodialisis atau cuci darah rutin dua kali dalam kurun waktu seminggu dan dirujuk ke rumah sakit Padang Panjang.

Saat ditemui di kedai sarapannya, Kamis (6/7/2020), ia bersemangat menceritakan kisahnya menjalani cuci darah selama ini. Dirinya merasa beruntung telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sehingga tak perlu lagi memikirkan biaya cuci darah karena sudah ditanggung oleh JKN-KIS.

“Saya seorang ibu rumah tangga yang bekerja menyediakan sarapan pagi di pasar Ibuh dan didampingi oleh suami. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja pas-pasan, rasanya saya nggak sanggup kalau harus memikirkan biaya berobat dan cuci darah," kata Nora.

Nora sangat bersyukur dengan adanya Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, karena sangat membantu masyarakat yang membutuhkan. Nora juga memberi apresiasi terhadap pelayanan yang ia terima dari pihak rumah sakit.

Baca: Satu Keluarga Kota CIlegon Ini Terlindungi JKN-KIS

Sebelumnya ia rutin melakukan cuci darah, ia tidak pernah merasakan adanya perlakuan yang berbeda. Baik itu pasien umum maupun pasien JKN-KIS, semuanya sama dalam hal mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas.

“Untung saja cuci darah ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Tidak pernah terbayangkan oleh saya bagaimana jadinya kalau tidak ditanggung atau menggunakan uang sendiri. Untuk tindakan cuci darah menggunakan JKN-KIS sudah sangat bagus pelayanannya, semoga dapat terus berlanjut dan dipertahankan," ulasnya,

Ia melanjutkan, "Sekarang karena merasa tubuh saya sudah fit, saya nyaris tak pernah lagi melakukan pencucian darah. Tapi nanti jika merasakan yang aneh-aneh pada diri ini, saya segera menggunakan JKN-KIS untuk kembali memeriksakan diri."

Baca: Satiawati Lega Biaya Cuci Dara Nol Rupiah berkat JKN-KIS

Nora juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk ikut mendaftar menjadi peserta program JKN-KIS yang sangat bagus dan mulia ini. Niatkan ibadah untuk membantu sesama. Walaupun tidak sakit dan rutin membayar iuran, akan dibalas berlipat ganda dengan pahala dan kesehatan.

"Saya berterima kasih kepada seluruh peserta JKN-KIS yang belum sama sekali menggunakan kartu kepesertaannya namun selalu rutin membayar iuran. Dengan begitu, mereka sudah sangat membantu peserta lainnya yang membutuhkan biaya pengobatan seperti saya ini. Harapannya, seluruh masyarakat Indonesia agar mendaftar sebagai peserta JKN-KIS dan rutin membayar iuran agar Program JKN-KIS dapat berjalan dengan baik dan optimal," tutur Nora. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini