"Ada dua ruang praktek didalam rumahnya. Satu ruang praktik suaminya, satu lagi ruang praktik istrinya."
"Karena ruang tunggunya kosong, anak saya dipijat di kursi ruang tunggu sambil dipangku oleh ibunya. Anak saya ditangani oleh si istri. Sambil mengurut, kami pun mengobrol santai berempat di ruang tunggu," ujar Fauzy.
Lewat obrolan inilah, Fauzy baru menyadari bahwa bukan hanya Kuat sebagai tunanetra, tapi juga sang istri.
"Sehingga saya tak pernah menyangka bahwa keduanya tunanetra."
"Jadi jika selama ini mereka selalu berjalan bergandengan tangan bukan karena si istri sedang memandu suaminya, melainkan justru sedang dipandu oleh suaminya yang membawa tongkat," beber Fauzy.
Baca: Kasus Pemerkosaan di Bintaro yang Viral di Media Sosial, Tetangga AF Berikan Kesaksian
Obroloan kemudian berlanjut hingga terungkap cerita bagaimana awal mereka bertemu lalu akhirnya menikah dan bagaimana menjalani kehidupan sehari-harinya.
Fauzy mengaku terkejut mengetahui ternyata sang istri memasak sendiri makanan untuk keluarganya.
"Nggak kebayang bagaimana cara menjalani kehidupan sehari-harinya. Terungkap pula bahwa ternyata mereka juga warga baru di sini, sama seperti kami."
"Sebelumnya keduanya tinggal di rumah kontrakan di kecamatan sebelah. Sengaja dari awal tinggal terpisah dari orang tua karena ingin mandiri.
"Kalo dekat takut merepotkan. Biarlah kami tinggal mandiri seperti ini. Kalo jauh kan baunya wangi, daripada dekat baunya nggak enak," ujar Fauzy menirukan jawaban dari Kuat.
Tidak sampai di situ, Fauzy dibuat kagum dengan sosok Kuat dan istri.
Diketahui juga, pasangan tersebut membeli rumah seharga sekitar 120 juta secara cash.
"Nggak pake kredit-kreditan karena profesinya mustahil mendapatkan fasilitas kredit. Nggak bisa ngurusnya,"
"Beli rumah cash hanya dari pekerjaan sebagai tukang urut."