TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menilai persoalan usia muda atau tua, bukan sebuah halangan seseorang untuk menjadi pemimpin Indonesia pada 2024.
"Pemimpin itu bukan soal usia ya, tua muda apalagi milenials atau tidak. Tapi ini terkait soal mampu tidaknya dia menjalankan tugas dengan baik, serta menjawab tantangan yang dihadapi bangsanya pada saat itu," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Jansen Sitindaon, Jakarta, Rabu (12/8/2020).
Menurutnya, seorang calon pemimpin harus memiliki modal dasar yang sesuai kebutuhan zamannya, misalnya soal pendidikannya dan integritasnya.
Baca: Demokrat: Semua Anak Bangsa Punya Hak Sama Jadi Pemimpin RI
Termasuk pemahaman terhadap masalah yang dihadapi bangsanya, serta gagasan dan solusinya terhadap persoalan itu.
"Tugas pemimpin itu kan menjawab dan menyelesaikan persoalan," ucap Jansen.
Jansen mencontohkan, saat ini sudah banyak negara-negara maju dipimpin tokoh muda, seperti Justin Trudeau di Kanada terpilih diusia 44 tahun, atau Alexis Tsipras yang naik jadi Perdana Menteri Yunani saat negerinya sedang krisis ekonomi di usia 41 tahun.
"Bahkan, Emmanuel Macron terpilih Presiden Perancis di usia 40 tahun. Tapi ini sebenarnya bukan fenomena baru, dimasa yang lalu juga sudah pernah terjadi bahkan jauh sebelum istilah millenials dikenal seperti saat ini," paparnya.
Di sisi lain, Jansen menyebut di tengah lahirnya banyak pemimpin muda saat ini, ternyata pemimpin-pemimpin tua juga masih diminati dan berhasil menang Pemilu, karena dianggap publik sebagai solusi.
"Di antaranya Donald Trump terpilih jadi Presiden Amerika di usia 71 tahun atau yang lebih sensasional lagi Mahathir Mohamad jadi PM Malaysia di usia 93 tahun dan contoh lainnya," papar Jansen.
"Jadi sekali lagi, pemimpin itu tidak terkait soal usia, tapi lebih kepada soal kemampuan dia menjawab tantangan yang dihadapi bangsanya serta memberi keyakinan kepada rakyat untuk sesuatu yang baru," sambung Jansen.
Sebelumnya, politikus PKS Tifatul Sembiring mendorong tokoh muda maju pada Pilpres 2024.
Namun, sosok AHY dinilai masih terlalu muda untuk mengikuti pemilihan calon presiden dan wakil presiden pada 2024.