TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Arief Budiman, meminta aparat kepolisian agar memberikan jaminan keamanan kepada penyelenggara pemilu selama menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.
Menurut dia, upaya jaminan keamanan itu perlu dilakukan mengingat telah terjadi penusukan hingga meninggal dunia yang dialami staf KPU Kabupaten Yahukimo, Henry Jovinski (24).
"Kepada aparat keamanan kami harap ada dukungan mengamankan bukan hanya tahapan pemilihan kepala daerah. Menjaga mengamankan petugas pemilu. Bukan hanya kantor, tetapi penyelenggara pemilu," kata Arief, dalam sesi jumpa pers di kantor KPU RI, Rabu (12/8/2020).
Baca: Ini Kronologis Penusukan Staf KPU Kabupaten Yahukimo Hingga Tewas
Dia menjelaskan, jaminan keamanan dari aparat akan membuat proses penyelenggaraan pesta demokrasi rakyat di tingkat daerah itu tidak menimbulkan kejadian-kejadian yang mengkhawartirkan yang membuat beberapa pihak khawatir, risau bahkan mungkin ragu dan takut untuk bisa terlibat di dalam penyelenggaraan tahapan pilkada.
Selain itu, dia meminta, stakeholder terkait mendukung penyelenggaraan Pilkada.
"Mudah-mudahan pilkada di tengah pandemi terus didukung semua pihak. Mari jaga mari sukseskan. Semoga menjadi sejarah baik bagi perjalanan penting bagi sejarah dan demokrasi kita ke depan," tambahnya.