News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penusukan di Yahukimo

Sebelum Meninggal, Henry Sempat Telepon Ibunya Mengabarkan Sudah Sampai di Yahukimo dengan Selamat

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tewas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum nyawanya melayang dibunuh oleh orang tidak dikenal di Yahukimo, Papua, staf KPU, Henry Jovinski sempat menghubungi ibundanya melalui telepon.

Dalam percakapan itu Henry mengabarkan kepada sang ibu dirinya sudah berada di Yahukimo, Papua.

"Hari Sabtu masih menghubungi mamahnya kalau ada tugas di Yahukimo. Saat telepon menyampaikan bahwa sudah sampai di Yakuhimo dengan selamat dan tinggal menunggu tugasnya saja, kontak terakhir mengabarkan seperti itu," ujar ayahanda Henry, Sugeng Kusharyanto di rumah duka kawasan Godean, Sleman, Yogyakarta, Rabu (12/8/2020).

Henry dimakamkan di Yogyakarta, kata Sugeng sesuai dengan permintaan dari ibu kandungnya.

"Meski besar dan menetap di Purwokerto, keputusan keluarga tetap dimakamkan di Yogyakarta, mamahnya yang minta ingin Henry dimakamkan di Yogyakarta," katanya.

Henry bertugas di KPUD Yakuhimo sejak setelah pemilihan presiden (Pilpres) 2019 pada bulan April 2019 lalu berangkat hingga bulan Juli 2019.

Baca: BREAKING NEWS: Seorang Staf KPU Yahukimo Tewas Ditikam Orang Tak Dikenal, Ini Kronologi Kejadiannya

"Penempatan dari KPU RI penugasannya di KPUD Yahukimo, tetapi banyak bertugas di KPU Provinsi Papua. Karena memang ada tugas di KPUD Yahukimo Henry berangkat dengan pimpinannya," ucap Sugeng.

Henry diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dan tercatat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Yahukimo pada tahun 2019.

Korban tercatat sebagai ASN Yahukimo tetapi diperbantukan di Papua.

"Tugasnya banyak di Papua, saat ada kerusuhan di KPU Papua, Henry sempat pulang ke Purwokerto dan mampir ke Yogyakarta hanya dua malam lalu langsung berangkat ke Papua," ujarnya.

Kronologis

Henry Jovinski (24), menjadi korban penusukan hingga meninggal dunia di Jembatan Brasa Kecil, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, pada Selasa (11/8/2020) sekitar pukul 14.20 WIT.

Pelaku penusukan diduga orang tidak dikenal.

Ilustrasi Tewas (Net)

Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay, membenarkan insiden penusukan hingga berujung tewasnya Henry Jovinski.

"Henry staf KPU Yahukimo," kata Theodorus.

Theodorus menjelaskan insiden penusukan itu berawal pada saat Kenan Mohi, staf KPU Kabupaten Yahukimo meminta diantarkan Henry ke kediamannya di Jalan Gunung.

"Keduanya ini dari kantor sedang menuju ke rumahnya Kenan Mohe. Orang asli Yahukimo. Keluarganya (Kenan Mohi,-red) sakit, tujuan dari kantor (KPU Yahukimo,-red) ke rumah mengantarkan obat," ujar Theodorus.

Pada saat di perjalanan, rombongan itu bertemu orang tidak dikenal. Orang tidak dikenal itu meminta untuk memperlihatkan kartu tanda penduduk.

"Ditanya, kamu orang mana kemudian yang belakang ini orang mana? Mana KTP? Ditanya (Henry Jovinski menjawab,-red), saya orang Indonesia," kata dia.

Kemudian, orang tidak dikenal itu menusuk Henry Jovinski dari belakang.

"Ditusuk di belakang. Korban jatuh pingsan. Setelah itu muncul satu pelaku tidak dikenal. Kemudian dibacok juga di situ," ujarnya.

Baca: Ini Kronologis Penusukan Staf KPU Kabupaten Yahukimo Hingga Tewas

Kenan Mohe berupaya melarikan diri. Selain itu, dia berteriak untuk meminta pertolongan.

"Menyatakan tolong, tolong, tolong sebanyak tiga kali dan ternyata tidak ada orang yang lewat di situ," tuturnya.

Akhirnya, Kenan Mohe pulang ke rumah, lalu meminta istrinya agar melaporkan peristiwa itu kepada aparat kepolisian.

"Akhirnya, istri melapor kepada kepolisian Yahukimo. Dan korban ditolong oleh polisi setelah dilapor oleh istri," kata dia.

"Kenan Mohe menjadi saksi dan memberi keterangan kepada pihak kepolisian," kata Theodorus.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Arief Budiman, meminta kasus penusukan hingga tewas yang dialami Henry Jovinski (24) dapat segera diungkap aparat kepolisian.

"Kami koordinasi dengan aparat keamanan. Harap kejadian ini diproses secepatnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku," ujar Arief.

Baca: Kuasa Hukum Sebut Mental Putra Siregar Sempat Terpuruk: Pembunuhan Karakter Memang Sudah Terjadilah

Arief menyesalkan peristiwa yang dialami salah satu anggotanya itu.

"Atas terjadinya peristiwa ini, saya menyesalkan. Karena sepanjang yang kami tahu tidak ada informasi atau berita bahwa yang bersangkutan melakukan sesuatu bermasalah. Kami tentu menyesalkan peristiwa ini," ujarnya.

Berdasarkan informasi dengan aparat kepolisian, kata dia, salah satu pelaku sudah tertangkap. Dia mengharapkan agar pelaku dapat dijerat sesuai perbuatan yang dilakukan.

"Pelaku agar diberi hukuman setimpal sesuai perbuatan yang dilakukan. Kami dapat kabar, salah satu pelaku sudah ditangkap," ujar Arief.

ilustrasi (kompas.com)

Arief Budiman juga meminta aparat kepolisian agar memberikan jaminan keamanan kepada penyelenggara pemilu selama menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.

Menurut dia, upaya jaminan keamanan itu perlu dilakukan mengingat telah terjadi penusukan hingga meninggal dunia yang dialami staf KPU Kabupaten Yahukimo, Henry Jovinski (24).

"Kepada aparat keamanan kami harap ada dukungan mengamankan bukan hanya tahapan pemilihan kepala daerah. Menjaga mengamankan petugas pemilu. Bukan hanya kantor, tetapi penyelenggara pemilu," kata Arief.

Dia menjelaskan, jaminan keamanan dari aparat akan membuat proses penyelenggaraan pesta demokrasi rakyat di tingkat daerah itu tidak menimbulkan kejadian-kejadian yang mengkhawartirkan yang membuat beberapa pihak khawatir, risau bahkan mungkin ragu dan takut untuk bisa terlibat di dalam penyelenggaraan tahapan pilkada.

Selain itu, dia meminta, stakeholder terkait mendukung penyelenggaraan Pilkada.

"Mudah-mudahan pilkada di tengah pandemi terus didukung semua pihak. Mari jaga mari sukseskan. Semoga menjadi sejarah baik bagi perjalanan penting bagi sejarah dan demokrasi kita ke depan," kata Arief.(tribun network/gle/kps/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini