Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Plt Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indriyanto Seno Adji mengkritisi sikap putra Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais, yang tak terima ditegur saat mengoperasikan ponsel di dalam pesawat.
Indriyanto merasa miris lantaran Mumtaz merupakan anak dari seorang tokoh nasional yang harusnya jadi panutan masyarakat.
Ditambah Mumtaz Rais disebut Indriyanto tidak mencerminkan sikap wakil rakyat.
"Saya prihatin sekali dengan sikap arogan dan high profile beliau dan ini tidak mencerminkan sikap wakil rakyat yang seharusnya humanis dan santun, apalagi dihadapan publik," kata Indriyanto lewat keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Jumat (14/8/2020).
Baca: Kronologi Cekcok Nawawi Pomolango dan Anak Amien Rais di Pesawat Garuda Versi KPK
Mumtaz Rais sebelumnya pernah menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dari PAN mewakili dapil Jawa Tengah VIII yang meliputi Kabupaten Cilacap dan Banyumas.
Pada Pileg 2019, Mumtaz yang merupakan menantu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali maju sebagai calon anggota DPR RI dapil Jawa Tengah VI yang mencakup Kabupaten Temanggung, Purworejo, Wonosobo, Magelang, dan Kota Magelang.
Namun, Mumtaz gagal melenggang ke Senayan. Saat ini beredar kabar Mumtaz bakal maju dalam Pilkada Sleman.
Baca: PAN Harap Pimpinan KPK Tak Perpanjang Persoalan Cekcok dengan Putra Amien Rais
"Pola prilaku seperti ini yang sering menciptakan stigma kelembagaan perwakilan rakyat," kata Indriyanto.
Diketahui, Mumtaz Rais terlibat keributan dengan kru pesawat dan Wakil Ketua KPK Pamolango Nawawi di pesawat Garuda Indonesia GS 643 rute Gorontalo-Makassar-Jakarta pada Kamis (13/8/2020) kemarin.
Keributan ini dipicu sikap Mumtaz Raiz yang duduk di kelas bisnis menggunakan handphone ketika pesawat tengah boarding dari Gorontalo dan pada saat pesawat sedang refueling sewaktu transit di Makassar.
Awak kabin kemudian mengingatkan Mumtaz sebanyak tiga kali. Namun, Mumtaz tidak mengindahkan peringatan dan justru menegur awak kabin.
Kemudian, Nawawi yang juga berada di kelas bisnis turut menegur Mumtaz sehingga terjadi adu mulut atau pertengkaran.