TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDIP Effendi Simbolon mendukung Presiden Jokowi menghadapi resesi, salah satu solusinya dengan mengoptimalkan sektor pertanian. Menurut Effendi banyak komoditas pertanian yang berpotensi dikembangkan.
Hal itu disampaikan Effendi menanggapi pidato kenegaraan Jokowi yang mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak sekadar selamat dari pandemi covid-19 yang tengah menerpa seluruh sektor kehidupan, tapi juga menjadikan krisis sebagai batu loncatan ke depan.
Effendi mencontohkan di Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Brebes, Jawa Tengah, yang kini sudah bisa melakukan ekspor perdana bawang putih ke Taiwan hingga mencapai 1.000 ton sepanjang 2020.
Baca: Olly Dondokambey Sambut Optimis Arahan Presiden Jokowi
Padahal selama ini, kata Effendi, bangsa ini selalu di-ninabobokan dengan impor bawang putih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Saya melihat ada sisi lain momentum di mana kita walaupun melihatnya dalam skala kecil, tapi itu momentum di mana misalnya ekspor kita yang dimulai dari komoditi yang selama ini kita impor. Bahwa di belahan Indonesia ini sudah ada ekspor seperti bawang putih yang ini akan berdampak langsung pada pemberdayaan di dalam negeri, produksi kita, petani kita sendiri," kata Effendi.
Baca: Jokowi Anggarkan TKDD 2021 Sebesar Rp 796,3 Triliun
Sebagai negara agraris, Effendi mengatakan Indonesia memiliki potensi pertanian yang cukup besar. Namun sayangnya selama ini kebutuhan konsumsi masih selalu mengandalkan impor. Krisis ini dinilainya bisa menjadi momentum untuk memperbaiki kualitas pertanian di dalam negeri.
"Saya lihat di berbagai wilayah, kita punya pertanian, tapi karena mungkin selama ini kita konsumsinya tergantung impor sehingga tidak terkoordinir dengan baik penanganannya," katanya.
Menurut Effendi, berita ekspor perdana bawang putih di Brebes adalah contoh riil yang harus didukung dan dikembangkan untuk berbagai komoditi pertanian lainnya.
Baca: Presiden Jokowi Apresiasi Program “MPR Peduli Melawan Covid-19”
"Kami DPR menyambut baik dan mendorong pemerintah meneruskan dan melipatgandakan kemampuan ekspor yang lagi-lagi pertarungannya adalah para pelaku importir yang sengaja menjegal ini semua dengan kemampuan kita melakukan penetrasi pasar internasional. Ini faktanya kita bisa ekspor," paparnya.
Karena itu, Effendi meminta pemerintah untuk menunjukkan political will dalam pengembangan sektor pertanian.
Apalagi, berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), di tengah pandemi ini, sektor pertanian adalah sedikit sektor yang masih mengalami pertumbuhan ketika sektor lainnya banyak yang kolaps.
Dia mendorong daerah-daerah yang memiliki keunggulan lokal untuk dipacu oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian, Kemendag, dan juga Kemenko Perekonomian.
"Menkeu juga boleh memberikan stimulus langsung bagi daerah yang bisa memberikan nilai plus dengan ekspor. Bukan hanya bawang putih yang bisa memberikan nilai tambah ke petani dan stakeholders," kata Effendi.