TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais menyampaikan permintaan maaf kepada Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dan awak kabin Garuda Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Mumtaz Rais terkait insiden cekcok dirinya dengan Nawawi, terkait persoalan berkomunikasi dengan telepon genggam saat di dalam pesawat yang sedang mendarat di Bandara Makassar dan mengisi bahan bakar.
"Atas nama pribadi, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang terjadi, menyusul peristiwa di kabin pesawat Garuda rute Gorontalo-Makassar-Jakarta," kata Mumtaz Rais kepada awak media, Jakarta, Sabtu (15/8/2020).
Baca: Nawawi: Tak ada Maaf-memaafkan Antara Saya dan Mumtaz Rais, Dia Sebut Pahlawan Kesiangan
Mumtaz Rais mengaku khilaf dan telah melakukan tindakan yang tidak pantas, karena saat itu sedang mengalami kelelahan dan terpancing emosi.
Namun, Mumtaz Rais menyebut tindakannya tetap tidak dapat dibenarkan.
"Saya memohon maaf kepada Pak Nawawi Pomolango, Wakil Ketua KPK, karena tindakan saya yang tidak pantas. Kepada para awak kabin Garuda Indonesia serta pihak Garuda Indonesia," ujar politikus PAN itu.
Baca: Eks Pimpinan KPK Sebut Mumtaz Rais Arogan dan Tak Cerminkan Sikap Wakil Rakyat
"Kepada pihak-pihak yang dirugikan dan terganggu karena pemberitaan ini. Juga kepada seluruh masyarakat, saya menyadari tindakan saya telah menjadi contoh yang tidak baik," sambung Mumtaz.
Diketahui, insiden itu akibat dari perdebatan yang terjadi antara politikus PAN yang juga merupakan anak Amien Rais, Mumtaz Rais dengan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango.
Insiden itu terjadi saat keduanya menaiki maskapai Garuda dengan nomor penerbangan GA 643 Rute Gorontalo - Makassar - Jakarta, pada Rabu (13/8/2020) kemarin.
Peristiwa ini bermula ketika Mumtaz Rais sedang asyik menelepon saat pesawat dalam kondisi mengisi bahan bakar atau refueling sewaktu transit di Makassar.
Lantas, dia ditegur petugas kabin dua kali namun tak dindahkan. Mumtaz malah marah dan membentak petugas saat diperingatkan untuk ketiga kalinya.
Nawawi yang duduk di sebelah lantas mengingatkan Mumtaz agar mematuhi peraturan dan tak memarahi petugas.
Namun peringatan itu dibalas Mumtaz Rais dengan berbalik memarahi Nawawi dan menantangnya.