Dahlan menambahkan, upaya yang dilakukan Partai Gelora dalam menyiapkan pemimpin melalui Akademi Pemimpin Indonesia perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak, seluruh komponen bangsa.
Sebab, sistem demokrasi yang sudah terbangun saat ini tidak mungkin dikembalikan lagi pada sistem kediktatoran seperti era Orde Baru. Namun, yang perlu diperbaiki saat ini adalah masalah penegakan hukumnya, jangan dijadikan alat untuk penguasa.
"Diktator itu tidak ada yang baik kecuali di China dan Singapura. China karena sistemnya, Singapura karena orangnya. Nah kalau saya, demokrasi harus tetap berjalan, tapi dibarengi dengan penegakan hukum yang jelas," pungkasnya.
Diketahui, Partai Gelora saat ini sedang menyiapkan pemimpin-pemimpin Indonesia ke depan dan membangun narasi Indonesia menjadi lima besar kekuatan dunia melalui Akademi Pemimpin Indonesia.
Partai Gelora Indonesia juga secara masif melakukan koordinasi kepada seluruh komponen anak bangsa dengan membentuk Akademi Manusia Indonesia (AMI). AMI ini sifatnya membentuk diri dan kepribadian jati diri Indonesia.
Dengan keberadaan AMI dan API ini, mimpi Indonesia menjadi kekuatan kelima dunia sejajar bersama Amerika Serikat, Uni Eropa , Rusia dan China bisa terwujud. (*)