TRIBUNNEWS.COM – Ibarat pepatah “sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui”, perjalanan Kartu Prakerja di Indonesia mengalami evolusi yang terus membaik.
Bila awalnya bertujuan menaikkan kompetensi angkatan kerja, utamanya bagi lulusan baru SMA sederajat maupun perguruan tinggi guna memaksimalkan potensi yang mereka miliki sekaligus mengoptimalkan bonus demografi, kini Kartu Prakerja hadir menjadi penyelamat bagi mereka yang dirumahkan semenjak pandemi COVID-19 melanda negeri.
Seperti diketahui, setiap peserta Kartu Prakerja berhak atas bantuan sebesar Rp3.550.000 yang terdiri atas dana beasiswa untuk pelatihan dan dana insentif yang diberikan selama empat bulan.
Komponen wajib ikut pelatihan inilah yang dimaksudkan untuk meningkatkan skill dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia.
Cerita Mereka yang Lulus Seleksi Kartu Prakerja
Manfaat ini dirasakan secara nyata oleh Roby Sandy, seorang juru masak pada sebuah hotel di Bogor yang terpaksa dirumahkan karena tempatnya bekerja mengalami penurunan tingkat hunian amat tajam.
Sempat terpuruk akibat kehilangan status dan kehilangan pendapatan bulanan, Roby memutuskan untuk bangkit. Ia pun mendaftar program Kartu Prakerja dan akhirnya lulus seleksi. Semangat Roby kembali hadir dan ia terus berjuang memenuhi kebutuhan keluarganya di tengah pandemi.
“Saya memilih mengikuti pelatihan Japanese Cheesecake dari Baking World,” ujarnya.
Ayah dua anak ini kemudian menjual kue buatannya secara online. Ia pun mendapat respon positif dari pelanggan.
“Usaha ini jadi lading penghasilan baru bagi keluarga kami. Ini semua karena pelatihan Prakerja yang saya ikuti. Para pelatihnya sangat sabar menjawab pertanyaan saya,” ujarnya.
Ada pula Yoseblia Noni Erni. Perempuan asal Tangerang ini sebelumnya bekerja sebagai staf pengajar di salah satu bimbingan belajar di Tangerang dan harus berhenti bekerja akibat COVID-19. Yosebila mendaftar dan terpilih sebagai penerima Kartu Prakerja, lalu mengikuti Pelatihan Bahasa Inggris untuk Pencari Kerja di platform Pijar Mahir.
“Dengan mengikuti pelatihan ini, saya berharap dapat menghadapi wawancara dalam Bahasa Inggris dengan lebih fasih,” ungkapnya.
Sebanyak 680.918 peserta Kartu Prakerja dalam tiga gelombang angkatan telah merasakan manfaat nyata program ini.
Pada tahun pertama ini pemerintah menargetkan dapat memberikan manfaat bagi 5,6 juta penerima Kartu Prakerja.