TRIBUNNEWS.COM - Sebuah gerakan bernama Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dideklarasikan di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2020) lalu.
Deklarasi tersebut dihadiri sejumlah tokoh nasional, satu di antaranya mantan Panglima TNI Jenderal TNI Purn Gatot Nurmantyo.
Selain jadi deklarator, Gatot Nurmantyo juga ikut menjadi salah satu Presidium KAMI bersama Din Syamsuddin dan Rochmat Wahab.
Nama Gatot Nurmantyo jelas tidak asing lagi di telinga khalayak.
Baca: Akhirnya Turun Gunung, Gatot Nurmantyo Merasa Sumpahnya Terusik dan Bentuk KAMI: Saya Punya Utang
Baca: Gatot Nurmantyo Akan Keluar dari KAMI Jika Berubah Jadi Partai Politik
Sebelum menjadi Panglima TNI dengan masa jabatan 8 Juli 2015 – 8 Desember 2017, Gatot Nurmantyo pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ke-30.
Selepas pensiun, Gatot Nurmantyo sempat masuk dalam bursa capres-cawapres di Pilpres 2019.
Nah, pada Pilpres 2024, nama Gatot Nurmantyo kembali disebut oleh sebuah lembaga survei sebagai tokoh yang berpotensi maju.
Berikut rekam jejak Gatot Nurmantyo sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Karier di TNI
Gatot Nurmantyo adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1982 dan berpengalaman di kecabangan infanteri baret hijau Kostrad.
Karier pria kelahiran Tegal 13 Maret 1960 di dunia militer terbilang cukup cemerlang.
Sebelum ditarik ke Jakarta, Gatot Nurmantyo pernah berdinas di Papua menjadi Komandan Kodim 1707/Merauke kemudian Komandan Kodim 1701/Jayapura.
Setelah pindah ke Jakarta, karier Gatot Nurmantyo semakin menanjak.
Ia pernah menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat), Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya, dan Gubernur Akademi Militer.