TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 telah mengkaji rencana pembukaan kembali bioskop di tengah pandemi.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, kajian tersebut telah dilakukan selama beberapa minggu terakhir.
Sebelumnya, wacana pembukaan bioskop pernah muncul pada Juli lalu.
Saat itu, pemerintah juga berencana akan membuka bioskop pada pertengahan Juli.
Baca: Bioskop di Jakarta Bakal Dibuka Lagi, Punya Penyakit Penyerta Dilarang Nonton
Namun, rencana tersebut ditangguhkan karena meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia.
Kini, wacana tersebut dibuka kembali, di DKI Jakarta, bioskop akan dibuka dalam waktu dekat.
Pada saat yang sama, angka penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi.
Bahkan, DKI Jakarta termasuk wilayah dengan kasus penularan Covid-19 tertinggi.
Dukungan Menpar Wishnutama
Menteri Pariwisara dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mendukung rencana dari tim Satgas Covid-19 dan Pemerinta Provinsi DKI Jakarta untuk membuka kembali bioskop.
Wisnu menilai, pembukaan kembali bioskop di tengah pandemi Covid-19 akan menggeliat dunia perfilman dan insan kreatif di Indonesia.
Baca: Saran Satgas Covid-19 Jika Bioskop di Jakarta Dibuka Lagi, Usia Penonton Dibatasi dan Dilarang Makan
Sektor ekonomi kreatif yang sempat terpuruk akibat pandemi diyakini akan kembali bangkit.
"Dengan bioskop kembali beroperasi, ini akan berdampak besar terhadap perkembangan ekonomi kreatif, khususnya subsektor perfilman," kata Wishnutama dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/8/2020), dikutip dari Kompas.com.
Wisnu mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan berbagai hal untuk mendukung operasional bioskop di era adaptasi kebiasaan baru.
Kemenparekraf telah menyusun handbook atau buku panduan kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Enviromenta; Sustainability).
Diklaim tingkatkan imunitas
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, bioskop dapat berkontribusi meningkatkan imunitas masyarakat.
"Bioskop dan cinema memiliki karakteristik dan kontribusi penting terutama dalam memberikan hiburan kepada masyarakat."
"Imunitas masyarakat juga bisa meningkat karena bahagia atau suasana mental atau fisik dari para penonton dan masyarakatnya ditingkatkan,” ujar Wiku pada konferensi pers di Media Center Satgas Nasional, Jakarta, Rabu (26/8/2020), dikutip dari covid19.go.id.
Wiku menyampaikan, bahwa pembukaan aktivitas sosial dan ekonomi seperti bioskop harus memperhatikan aspek kesehatan secara ketat.
Selain itu, juga melalui tahapan prakondisi, timing, prioritas, koordinasi pusay dan daerah serta monitoring dan evaluasi.
Potensi muncul klaster baru
Sementara itu, Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan pembukaan kembali bioskop berpotensi besar memunculkan terjadinya klaster penularan baru virus corona.
Ia mengingatkan, bahwa saat ini kasus pandemi Covid-19 baik secara global maupun nasional, masih dalam tren meningkat.
Dicky menuturkan, kondisi kritis akibat pandemi Covid-19 ini akan dialami Indonesia, khususnya Pulau Jawa hingga akhir tahun 2020.
"Ditambah lagi cakupan tes kita yang masih minim, hal ini menjadikan banyak orang yang membawa viris ini tidak terdeteksi."
Baca: Bioskop DKI Jakarta akan Kembali Dibuka di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Aturan yang Wajib Dipatuhi
Baca: GPBSI Sambut Baik Rencana Bioskop di Jakarta Dibuka Lagi, Komitmen untuk Terapkan Protokol Kesehatan
"Pada gilirannya akan berpotensi meningkatkan kesakitan dan kematian," kata Dicky, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, tidak terdeteksinya orang positif Covid-19 itu mengancam semua kegiatan yang sifatnya di dalam ruangan, baik itu dibioskop, sekolah maupun kantor.
"Walaupun dalam hal ini dilakukan protokol kesehatan, namun sekali lagi dalan kegiatan indoor ini, di mana penularan masih relatif tinggi, tentu protokol kesehatan tidak akan terlalu efektif dalam mencegah penularan," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Ihsanuddin/Jawahir Gustav Rizal)