Bahkan dirinya pun siap berdebat terkait eksistensi KAMI di Indonesia.
2. Sindiran Megawati
Megawati Soekarnoputri memberikan sindiran-sindiran terkait deklarasi KAMI.
Pihaknya menghubungkan para tokoh yang hadir dalam deklarasi KAMI dengan banyak orang yang berkeinginan menjadi presiden.
Baca: Din Syamsuddin : KAMI Menunjukkan Pemikiran Kritis dan Kolektif, Kenapa Malah Diserang Pribadi
"Kemarin ini ada pemberitaan orang membentuk KAMI. Wah di situ kayak banyak banget yang kepengin jadi presiden," kata Megawati, dilansir dari Kompas.com.
Dirinya pun memberikan saran kepada deklarator KAMI untuk mencari partai politik, sebelum mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia (RI).
"Karena peraturan di Republik ini, tata kenegaraan, tata pemerintahan termasuk pilkada dan pemilu maka seseorang harus mencari partai, dukungan, usungan. Saudara-saudara sudah menyatakan kader PDI Perjuangan sudah lebih enak," ujarnya.
3. ITB Desak Din Syamsudin Keluar dari Majelis Wali Amanat
Alumni Institut Teknologi Bandung yang tergabung dalam Gerakan Anti Radikalisme (GAR) mendesak pencopotan Din Syamsuddin dari keanggotaan Majelis Wali Amanat ITB.
Hal ini tak lepas dari keterlibatannya dalam deklarasi KAMI.
Baca: Klaim Gerakan Moral, Publik akan Catat KAMI Inkonsisten Bila Berubah Jadi Parpol
"Hak ini terkait dengan beberapa perilaku yang bersangkutan sebagai deklarator KAMI yang kami anggap sebuah gerakan yang bisa mengakibatkan yang bersangkutan dikenai pasal-pasal makar," kata Doni salah satu anggota anti radikalisme alumni ITB.
Pihaknya juga menduga adanya deklarasi KAMI tersebut akan membawa politik praktis ke kampus ITB.
4. Cuitan Fadli Zon
Politikus Partai Gerindra Fadli Zon pun memberikan tanggapannya terkait pro kontra yang terjadi setelah KAMI dideklarasikan.