Apalagi babi-babi hutan di sana jarang diburu warga maupun PORBI Kabupaten Muratara.
"Dia jinak mungkin karena babi di sana itu jarang diburu, jadi seperti sudah biasa dekat manusia," ujarnya.
Evan juga berpendapat, kemungkinan besar babi yang jinak itu sudah dipelihara warga sejak kecil.
"Kemungkinan juga ada orang di kebun yang dapat sejak kecil, setelah besar ini pergi, makanya dia tidak takut membuntuti manusia," katanya.
Penulis: Rahmat Aizullah
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Babi di Muratara Ini Mengundang Kehebohan, Menangis dan Tak Mau Tidur Tanpa Bantal dan Selimut