News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Catat Rekor Baru, Peserta Webinar Nasional TMP soal Pendidikan Tembus Lebih 6.000 Peserta

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendikbud Nadiem Makarim dan Ketua Umum TMP Maruarar Sirait pada webinar kelima TMP.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Webinar nasional kelima Taruna Merah (TMP) dengan tema "Sistem Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19" mencatatkan rekor baru.

Biasanya peserta webinar nasional TMP dihadiri 600 sampai dengan 1.000 perserta.

Kali ini, peserta mencapai 6.147 yang daftar.

Dari jumlah peserta ini, 3.700 peserta mengikuti melalui aplikasi zoom, sementara sisanya mengikuti melalui Youtube.

Dalam webinar pada Minggu (30/8/2020) malam, hadir sebagai pembicara adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Dirjen Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani dan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah Muhdi.

Dirjen Aplikasi dan Informatika Semuel Abrijani, Wali Kota Semarang Hendrad Prihadi dan Ketua PGRI Jawa Tengah Muhdi. (ist)

Bertindak sebagai Keynote Speaker Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Sementara Wali Kota Semarang yang juga Ketua DPD TMP Jawa Tengah Hendrar Prihadi bertindak sebagai moderator.

Saat menyampaikan sambutan dan membuka acara, Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait pun sangat mengapesiasi pelaksanaan webinar yang secara teknis dilakukan oleh DPD TMP Jawa Tengah ini.

"Di bawah komando Hendrar Prihadi dengan Ketua Panitia Maya Sofia dan teman-teman, peserta tembus 6.000 lebih. Saya senang kalau webinar dengan pelaksana DPD lebih hebat daripada pusat. Kami sangat bangga," kata Ara, demikian ia disapa.

Dalam sambutannya, Maruarar mengatakan bahwa pelajar dan mahasiswa harus betul-betul ditanamkan nilai Pancasila yang tidak basa-basi, namun benar-benar ada dalam hati, pikiran dan tindakannya.

Ganjar Pranowo. (ist)

Jangan sampai mengatakan Pancasila namun isi pembicarannya mengandung unsur SARA terus.

"Ini harus diajarkan dan dicontoh oleh guru dan dosen dengan metodologi dan kurikulum yang pas sehingga Pancasila ini mengakar dan tidak basa-basi," ungkap Maruarar.

Kedua, sambung Maruarar, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, pelajar harus menjadi manusia yang unggul dan memiliki daya saing yang tinggi.

Maruarar pun menyebut contoh Mendikbud Nadiem Makarim, yang bukan saja jago kandang namun juga jago di luar kandang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini