Petugas yang datang tidak hanya memakai perlengkapan yang dikenakan.
Namun, petugas juga dibekali surat tugas untuk ditunjukkan kepada warga.
Selain itu, petugas sensus juga mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, face shield, sarung tangan, dan hand sanitizer.
Mereka juga akan menerapkan physical distancing saat bertemu responden dalam hal ini masyarakat.
Diketahui, sensus penduduk adalah kegiatan setiap 10 tahun sekali yang dilakukan oleh BPS.
Terakhir kali, sensus penduduk diadakan pada 30 Juni 2000 dan berdasarkan hasil sensus jumlah penduduk sebanyak 203 juta orang.
Ada yang berbeda dalam sensus penduduk 2020, yaitu digelar dalam dua tahap, yaitu online dan offline.
Sensus penduduk 2020 secara online telah usai digelar pada 15 Februari-29 Mei lalu dan sukses berhasil mengumpulkan 51,36 juta penduduk.
Sehingga masih ada sekitar 81 persen lagi penduduk Indonesia yang harus dicatat keberadaannya lewat sensus penduduk offline.
Menurut Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto jumlah 51,36 juta penduduk yang terkumpul dalam sensus penduduk via Online, sangatlah besar bahkan hampir dua kali lipat penduduk Australia.
"Ini bukti Sensus Penduduk telah menjadi milik dan bagian kehidupan masyarakat kita. Namun pekerjaan belum selesai," ujar Kecuk dalam acara Kick Off Sensus Penduduk September 2020 di Auditorium Lantai 10 BPS, Senin (31/8/2020).
Kecuk menyebutkan akan dilakukan penyesuaian terkait pelaksanaan pendataan, salah satunya dengan membuat pembagian wilayah menjadi tiga zona pendataan.
Penyesuaian juga dilakukan mengingat pendataan ini dilakukan pada masa pandemi Covid-19.
“Pelatihan yang biasanya dilakukan tatap muka, diganti lewat pembelajaran mandiri di TVRI dan RRI. Protokol kesehatan juga ketat dijaga."