Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengungkapkan, telah menyaksikan langsung pengembangan vaksin Covid-19 yang dilakukan melalui G42 dan Sinopharm di UEA.
Penny juga menyebut, bahwa saat ini vaksin tersebut sedang melalui uji klinis fase ketiga. Tentunya, proses tersebut berjalan baik dan terorganisir.
Hal itu disampaikan Penny Lukito saat konferensi pers melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/9/2020).
Baca: Kepala BPOM: Kandidat Vaksin Covid-19 Dari UEA Bersertifikat Halal
"Ada banyak sekali aspek baik aspek positif dalam pelaksanaan uji klinik di Uni Uni Emirat Arab (UEA)," kata Penny.
Penny pun menjelaskan, aspek yang diangap positif selama proses tersebut yakni keterlibatan relawan yang sangat banyak.
Selain itu, keterlibatan relawan dengan tingkat keberagaman kebangsaan yang berbeda-beda menjadi salah satu faktornya.
Baca: BPOM Imbau Masyarakat Hati-hati atas Klaim Obat Herbal yang Dapat Sembuhkan Covid-19
"Aspek positif dari uji klinis di UEA adalah partisipasi 22.000 peserta dengan keberagaman kebangsaan. Karena UEA adalah negara melting pot jadi ada 119 kebangsaan," jelasnya.
Penny juga mengatakan keragaman populasi akan memberikan hasil uji klinik yang valid. Tentunya, proses tersebut melibatkan 100 dokter dan 1.000 perawat.
"Sama dengan dilakukan di Bandung keikutsertaan pimpinan tertinggi Uni Emirat Arab dilakukan di uji klinik. Dan saat ini sudah terkumpul 15.000 dari target 20.000 subjek dari uji klinik vaksin ini," ucap Penny.