News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Mekeng: Pemerintah Sudah Tepat Berikan Optimisme, Bukan Hanyut dalam Resesi 

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Melchias Markus Mekeng

Menko Perekonomian bukan tidak tahu. Bukan tidak ngerti ekonomi. Dia sangat ngerti tapi angle-nya dari pemerintah yang harus memberikan optimisme kepada masyarakat. Masa harus ciptakan pesimisme. Nanti masyarakat tidak semangat dan hanya meratapi akan hadirnya resesi," jelas Mekeng. 

Mekeng menegaskan program yang dijalankan pemerintah telah dibahas bersama DPR. 

Artinya program pemulihan ekonomi bukan sesuka hati pemerintah tetapi mendapat masukan dan pertimbangan dari parlemen. 

Di sisi lain, program-program yang diluncurkan untuk membangkitkan daya beli masyarakat. 

Pasalnya pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih besar disokong oleh konsumsi masyarakat. Pemerintah memang sedang menarik investasi dengan berbagai cara. 

Namun belum banyak berhasil dalam situasi krisis seperti sekarang. Maka yang dikerjakan saat ini adalah menjalankan progran konkrit berupa dukungan besar ke UMKM karena UMKM menjadi motor penggerak ekonomi. 

UMKM yang hidup dan bergerak penuh akan meningkatkan pendapatan masyarakat. 

Dengan demikian bisa meningkatkan konsumsi sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. 

"Jadi apa yang disampaikan Menko Perekonomian dilihat dari sisi pemerintah. Bahwa ada orang atau pengamat mengatakan itu salah, ya orang itu melihat dari sisi lain. Jadi angle melihatnya berbeda. Tapi bukan tidak ngerti ekonomi. Semua orang juga bisa baca dari angka-angka yang ada, bukan hanya pengamat. Tapi kan pemerintah harus membangun optimisme," tutur Mekeng yang juga mantan Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR ini. 

Dia mengharapkan dalam situasi krisis seperti sekarang, para pengamat atau pengkritik tidak hanya nyinyir atau kritik ke pemerintah. 

Kritik boleh tapi sangat dihargai jika disertai solusi atau tawaran jalan keluar. Pasalnya, kata dia, orang pinggir jalan juga bisa lakukan kritik. 

Bedanya yang di pinggir jalan, biasanya asal kritik saja, sementara pengamat atau tokoh tentu mempunyai banyak pengetahuan yang bisa memberikan tawaran solusi.

"Ini persoalan bangsa. Krisis ini bukan hanya Indonesia tetapi seluruh dunia. Mari kita sama-sama bekerja untuk memperbaiki kondisi saat ini," tutup Mekeng.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini