Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenazah pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2020).
Kedatangan jenazah terpantau sekira pukul 11.10 WIB bersama para keluarga besar.
Pantauan di lokasi, kedatangan jenazah disambut oleh mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bersama istri Mufidah Jusuf Kalla.
JK menjadi Inspektur Upacara dalam proses pemakaman Jakob Oetama.
Jenazah dibawa oleh beberapa personel TNI Angkatan Darat Satuan Garnisun bernama Regu Salvo ke liang lahat terakhir
Adapun proses pelepasan jenazah Jakob Oetama ke tanah makam dilakukan secara militer, tampak diiringi marching band.
Prosesi pemakaman ini sendiri sangat memperhatikan protokol kesehatan terkait dengan Covid-19.
Hal tersebut terlihat dari tata letak kursi di bawah tenda yang diatur sedemikian rupa jaraknya untuk para pelayat.
Selain itu, protokoler juga selalu mengimbau kepada pihak yang menghadiri pemakaman untuk tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak berkerumunan.
Baca: Lagu Ibu Pertiwi Iringi Upacara Pelepasan Almarhum Jakob Oetama ke Peristirahatan Terakhir
Baca: Almarhum Jakob Oetama Mewariskan Jurnalisme Penuh Makna dan Kebinekaan
Doa dan Kesan JK untuk Jakob
Saat menjadi inspektur upacara militer di acara pemakaman pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Kamis (10/10/2020), Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla ( JK) mengucapkan doa.
Acara pemakaman dilakukan sekitar pukul 11.20 WIB.
"Saya Muhammad Jusuf Kalla, atas nama, negara, bangsa dan Tentara Nasional Republik Indonesia dengan ini mempersembahkan ke persada Ibu Pertiwi jiwa, raga dan jasa-jasa almarhum. Nama Dokter HC Jakob Oetama," kata JK dikutip dari Kompas.com
dari artikel berjudul "Pimpin Pemakaman Jakob Oetama, JK: Semoga Jadi Suri Teladan Kita Semua",
"Semoga jalan darma bakti yang ditempuhnya bisa menjadi suri teladan bagi kita semua. Dan arwahnya mendapat tempat yang semestinya di alam baka," ujarnya.
Diketahui, jenazah Jakob Oetama tiba di TMP Kalibata, Jakarta pukul 11.00 WIB. Pemakaman juga dihadiri keluarga dan kerabat.
Baca: Diiringi Gitar, Doa Kebhinekaan untuk Jakob Oetama Dipanjatkan Para Seniman di Taman Yakopan Sleman
Baca: Belasungkawa Wapres atas Wafatnya Jakob Oetama, Kerja Keras Bawa Jurnalisme Indonesia Makin Baik
Diberitakan, pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama (88), meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (9/9/2020).
Jakob wafat karena mengalami gangguan multiorgan. Usia sepuh kemudian memperparah kondisi Jakob hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir.
Dokter Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Felix Prabowo Salim, mengatakan, kondisi awal Jakob Oetama saat masuk rumah sakit sudah mengalami gangguan multiorgan.
Dia pertama kali masuk ke rumah sakit pada 22 Agustus 2020. Kondisinya sempat membaik, tetapi kemudian memburuk lagi.
Hingga pada Minggu (6/9/2020) sore, Jakob mengalami koma.
"Selama perawatan sempat sebenarnya naik turun, di mana selama perawatan hampir lebih dari dua minggu sempat perbaikan dan terjadi penurunan, hanya pada saat-saat terakhir karena faktor usia dan kondisi semakin memburuk, akhirnya beliau meninggal," ujar Felix.