TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lagu karya Ismail Marzuki, Ibu Pertiwi mengiringi pelepasan Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama dari keluarga ke negara di Halaman Gedung Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Suasana haru terasa di Kompleks Kompas Gramedia.
Ribuan karyawan memadati area dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Rata-rata dari mereka matanya berkaca-kaca.
Lagu Ibu Pertiwi mengiringi jenazah Jakob Oetama.
Sekira delapan prajurit TNI memanggul peti mati yang diselimuti oleh bendera merah putih.
Di belakangnya, diikuti oleh keluarga Jakob Oetama.
Acara penyerahan Jakob Oetama kepada negara berlangsung di halaman Kompas.
Diwakili pihak keluarga oleh Irwan Oetama.
"Saya atas nama keluarga menyerahkan almarhum kepada pemerintah," kata Irwan saat upacara penyerahan jenazah Jakob Oetama kepada negara di Palmerah Selatan, Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Sementara Ketua MPR Bambang Soesatyo menerima jenazah tersebut, untuk kemudian dimakamkan ke Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan.
"Saya atas nama pemerintah menerima untuk kemudian memberangkatkan ke Taman Makam Pahlwan untuk pemakaman secara militer," tutur pria yang akrab disapa Bamsoet.
Mobil jenazah pun membawa peti mati Jakob Oetama untuk kemudian menuju Taman Makam Pahlawan.
Beriringan dengan puluhan kendaraan yang mengikuti di barisan belakang.
Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama meninggal dunia di usia 88 tahun di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Jakob Oetama yang lahir di 27 September 1931 ini merupakan putra pertama dari pasangan Raymundus Josef Sandiya Brotosoesiswo dan Margaretha Kartonah.
Upacara Pemakaman Jakob Oetama di TMP Kalibata dipimpin Jusuf Kalla.
Jenazah Pendiri Kompas Gramedia dan Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama dimakamkan dalam tata cara kenegaraan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Kamis, 10 September 2020, pukul 11.20 WIB.