Dia juga mengenang hingga SMA, Jakob Oetama selalu menyatakan kepada anak-anaknya, dirinya hanya seorang pekerja, bukan pemilik di Kompas Gramedia.
"Bapak selalu bilang ke anak-anaknya dia tidak punya uang. Dia selalu bilang, 'saya bekerja di situ bukan pemilik.' ucapnya.
Berjalannya waktu, Jakob Oetama pun memenuhi keinginan Lilik yang belum tergenapi kala SMA.
Hanya saja, bukan lagi gesper, tapi Jakob Oetama membelikan dompet bermerek Charles Jourdan.
"Tapi pas SMA lulus, kebetulan saya sekolah ke luar. Saya dibawa ke pasaraya. Pertama kali dalqm hidup beli barang merek itu. Dibeliin dompet merek Charles Jourdan," tuturnya.
Dompet pemberian Jakob Oetama itu dipakai Lilik lima tahun lebih dan sampai robek.
Jenazah Jakob Oetama dimakamkan dalam tata cara kenegaraan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Kamis (10/9/2020).
Serah terima jenazah dari keluarga kepada negara oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Upacara pemakaman dipimpin oleh mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sebagai inspektur upacara.
Jakob Oetama sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading sejak 22 Agustus 2020. Ia masuk rumah sakit dalam keadaan kritis dan mengalami gangguan multiorgan.
Kondisi Jakob Oetama sempat membaik di tengah perawatan. Namun, karena faktor usia dan penyakit komorbid, kondisi Jakob Oetama memburuk dan akhirnya meninggal dunia.
Jakob Oetama (88) meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9/2020) pukul 13.05 WIB.(*)