TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunda sidang putusan pelanggaran etik Ketua KPK Firli Bahuri.
Alasannya karena Dewan Pengawas (Dewas) terindikasi melakukan interaksi dengan pegawai yang positif terpapar Covid-19.
Terkait hal itu, anggota Komisi III DPR RI Fraksi PPP Arsul Sani mengimbau semua pihak untuk tidak curiga atas penundaan sidang etik tersebut.
"Tidak usah sedikit-sedikit curiga hanya karena Dewas menunda sidang etik terkait putusan atas pengaduan etik terhadap Ketua KPK, maupun kasus-kasus etik lainnya yang diperiksa," ujar Arsul, kepada wartawan, Selasa (15/9/2020).
Baca: Pimpinan Komisi III DPR Apresiasi KPK Selamatkan Uang Negara Rp 90,5 Triliun
Arsul menegaskan bahwa Komisi III DPR RI sebagai pengawas Dewas KPK tidak curiga dengan penundaan sidang tersebut.
Pasalnya, dia meyakini yang menjabat di posisi Dewas KPK adalah orang yang memiliki integritas.
"Kami di Komisi III sebagai pengawasnya Dewas tidak curiga apa pun karena percaya Dewas itu terdiri dari orang-orang yang punya integritas dan kemandirian," ujar Arsul.
Meski demikian, Arsul meminta agar Dewas KPK tetap menunjukkan kemandiriannya dalam memutus kasus pengaduan etik.
Terlepas apakah putusannya nanti sesuai dengan ekspektasi sejumlah elemen masyarakat atau tidak, Arsul menilai Dewas harus memutuskan berdasar alat bukti, bukan opini publik.
"Sebagaimana hakim lembaga peradilan, mereka harus memutus berdasarkan alat bukti dan dengan disertai keyakinan soal bersalah-tidaknya yang diadukan. Bukan berdasarkan opini publik yang sudah dibentuk oleh kalangan tertentu lewat media arus utama atau media sosial," tandasnya.
Baca: 3 Anggota Dewas KPK Jalani Swab Test Hari Ini, Sidang Putusan Etik Firli dan Yudi Purnomo Ditunda
Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunda sidang putusan pelanggaran etik Ketua KPK Firli Bahuri.
Plt Juru Bicara Pencegahan KPK Ipi Maryati Kuding menjelaskan, hal tersebut dikarenakan Dewan Pengawas terindikasi melakukan Interaksi dengan pegawai yang positif terpapar virus Corona (Covid-19).
"Dari hasil tracing internal ditemukan indikasi interaksi antara pegawai yang positif Covid-19 dengan anggota Dewas KPK, sehingga pada hari Selasa akan dilakukan tes swab sejumlah pihak terkait," jelas Ipi dalam keterangannya, Senin (14/9/2020).
Akan tetapi Ipi tidak menyebut identitas dari anggota Dewas KPK yang melakukan interaksi dengan pegawai tersebut.