News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kementerian Kesehatan Pastikan Obat ARV untuk ODHA Tersedia saat Pandemi Covid-19

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zonotik Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi dalam siaran BNPB, Senin (22/6/2020).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Siti Nadia menuturkan, pihaknya memastikan ketersediaan obat antiretroviral (ARV) untuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Obat tersebut tersedia sebagai fasilitas layanan kesehatan di tengah situasi pandemi COVID-19.

Meski ia mengakui, di awal pandemi Covid-19 pihaknya sempat mengalami kesulitan pendistribusian obat tersebut.

"Kita berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah putus berobat untuk teman-teman ODHA. Kami mohon maaf kalau teman-teman kurang nyaman karena harus bolak-balik (ke faskes mau ambil obat), karena memang di awal covid-19 sempat terhalang," kata dia dalam webinar bertajuk 'Aids & Covid-19 di Indonesia', Selasa (15/9/2020).

Baca: Obat ARV Sulit Diperoleh Ratusan ODHA di Kabupaten Sukabumi

Baca: Depok Mulai Kekurangan Peti Mati untuk Pemakaman Jenazah Korban Covid-19

Siti melanjutkan, pihaknya juga memastikan layanan untuk tes HIV/AIDS ataupun ODHA tetap diadakan meski kini faskes termasuk rumah sakit banyak diprioritaskan pada penanganan covid-19.

"Kalau pun harus ada pengalihan layanan ARV maupun PTRM bila layanan tersebut dijadikan layanan covid-19," ujarnya.

Ia menuturkan, melalui survei yang dilakukan pihaknya sampai saat ini tidak terjadi penurunan yang luar biasa dalam pengobatan ODHA maupun layanan untuk tes HIV/AIDS di rumah sakit.

"Kita melakukan survei covid-19 di fasilitas layanan, ada 247 rumah sakit rujukan covid-19, di mana 118 rumah sakit melayani tes HIV/AIDS cenderung stabil, sementara 112 rumah sakit mengalami penurunan karena di awal-awal pandemi covid-19 dibatasi. Setidaknya tidak terjadi penurunan luar biasa. pengobatan juga stabil," jelasnya

Sebagai informasi hingga 5 Juli 2020, di Indonesia ada 137.164 ODHA yang bergantung pada obat antiretroviral (ARV) yang disediakan oleh pemerintah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini