News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ahok di Pertamina

Erick Thohir Ingatkan Kewenangan Ahok dan Minta Fokus Benahi Masalah di Internal Pertamina

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Jakarta, Kamis (17/9/2020). (Sumber: Instagram @basukibtp)

Ahok mengaku telah menyampaikan sejumlah kritik dan saran dalam pertemuannya bersama Erick.

Menurut Ahok, kritik dan saran yang ia sampaikan mendapat tanggapan yang baik.

"Tadi habis bertemu dengan Menteri BUMN. Kritik dan saran yang saya sampaikan, diterima dengan baik oleh Pak Erick," kata Ahok melalui unggahan akun Instagram pribadinya, @basukibtp, yang dikutip Tribunnews.com pada Minggu (20/9/2020).

Baca: Ini Isi Pembicaraan Menteri BUMN dan Ahok Soal Pertamina

Namun, Ahok tidak menjelaskan secara detail mengenai kritik dan saran yang ia sampaikan.

Ahok memastikan, dirinya akan menjaga pesan yang disampaikan Menteri BUMN.

"Dan saya juga akan menjaga pesan Pak Erick, untuk menjaga soliditas teamwork dan terus melakukan Transformasi BUMN," ujarnya.

Ahok Sindir Pertamina

Diketahui, sebelumnya, Ahok sempat menyindir Pertamina terkait akuisisi sumur minyak di luar negeri dari utang.

Selain itu, Ahok juga mengutarakan contoh temuannya yang lain soal ketidakefisienan Pertamina yakni soal pembangunan kilang minyak.

Ahok masih meminta penjelasan mengapa banyak kilang baru yang belum juga dibangun.

Padahal, menurutnya, sudah ada beberapa investor yang serius patungan bisnis dengan Pertamina.

"Makanya nanti saya mau rapat penting soal kilang. Berapa investor yang sudah nawarin mau kerja sama, kalian diemin? Terus sudah ditawarin kenapa ditolak? Terus kenapa kerja seperti ini? Saya lagi mau audit," ujar Ahok seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Ahok membeberkan, posisinya di Pertamina juga sering kali dipermasalahkan.

Alasannya, karena keberadaannya dinilai mengganggu keharmonisan dalam perusahaan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini