Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyalurkan bantuan kuota internet kepada 9,6 juta anak didik dan pendidik untuk tahap pertama.
Pembagian kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh dibagi dalam dua tahap per bulannya.
"Yang di-deliver di tahap pertama ini 9,6 juta penerima. Itu akumulasi semua," ujar Plt Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hasan Chabibie saat dikonfirmasi, Jumat (25/9/2020).
Baca: Mendikbud Nadiem: Sekolah Swasta Juga Dapat Bantuan Kuota Internet
Hasan mengatakan proses pendataan untuk penerima tahap kedua masih berjalan.
Dirinya belum dapat memastikan jumlah penerima untuk bantuan kuota internet tahap kedua.
Namun, Hasan memastikan jumlah penerima bantuan tahap kedua akan lebih banyak dibanding tahap pertama.
"Kami belum bisa pastikan. Tapi yang jelas lebih besar dari tahap pertama," ucap Hasan.
Seperti diketahui, pemerintah mengalokasikan subsidi kuota internet untuk guru dan siswa.
Baca: Tunda Rapat dengan Mendikbud Nadiem Makarim, DPR: Harus Bahas Hal Lain
Anggaran pulsa bagi peserta didik diberikan sejak September sampai Desember 2020 sebesar Rp 7,2 triliun.
Bantuan kuota internet ini diberikan untuk empat kelompok, yakni siswa PAUD, siswa jenjang pendidikan dasar dan menengah, pendidik pada PAUD dan jenjang pendidikan dasar menengah, dan tentunya mahasiswa dan dosen.
Baca: Mendikbud Nadiem Dukung Guru Pembatik Manfaatkan Teknologi untuk Pembelajaran
Siswa PAUD mendapatkan 20 GB, siswa jenjang pendidikan dasar dan menengah dapat 35 GB, pendidik PAUD dan jenjang pendidikan dasar diberikan 42 GB.
Sementara mahasiswa dan dosen diberikan 50 GB.
Kuota terbagi atas kuota umum yang bisa digunakan untuk semua jenis aplikasi dan kuota belajar yang hanya untuk aplikasi dan aktivitas belajar.