Dua anaknya lagi yakni, Mahdalena kelas II SMP Julok, dan Miranda masih SD di Ladang Baro.
Sementara Rizki sendiri alumni SMA Buket Seuraja Julok, Aceh Timur yang tamat tahun 2020 ini.
"Kami sangat bahagia, termasuk neneknya. Mohon doanya semoga anak saya sukses dan sehat dalam menjalankan tugas nantinya," ungkap Din Minimi, yang mengaku rutinitasnya saat ini berkebun di Ladang Baro, Aceh Timur.
Kisah Kepala BIN Temui Din Minimi
Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso menceritakan pengalamannya selama mencoba mendekati pimpinan kelompok bersenjata Din Minimi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan dia telah menjalin komunikasi melalui sambungan selular dengan Din Minimi selama satu bulan sebelum bertemu Senin (28/1/2015).
Nomor telepon Din Minimi didapat pria yang memiliki sapaan akrab Bang Yos dari pemonitor asing perdamaian Aceh, Juha Christensen.
Komunikasi diakui Bang Yos berlangsung secara intens, sampai akhirnya dia menyambangi Din Minimi di persembunyiannya.
Sutiyoso diberikan syarat hanya ditemani dua orang saat akan menemui Din Minimi.
Baca: BREAKING NEWS: Yusaini MS alias Abu Yus, Mantan Panglima GAM Aceh Barat Meninggal Dunia
Akhirnya Kepala BIN hanya membawa satu ajudan dan satu pengawal untuk datang ke tempat persembunyian Din Minimi.
Lokasi persembunyian mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka itu, digambarkan Sutiyoso, berada di tengah hutan dan sangat jauh dari keramaian.
"Dari bandara Lhokseumawe, tempat saya mendarat, masih sekitar tiga atau empat jam perjalanan," kata Sutiyoso di Sasana Manggala Praja Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (29/12/2015).
Selama perjalanan di dalam hutan Aceh yang berlangsung Senin (28/12/2015), Sutiyoso mengaku dia merasa terus dalam pantauan anak buah Din Minimi.
Beberapa kali, saat mendekati markas Din Minimi, Bang Yos juga mendapat cegatan dari kelompok eks GAM tersebut.