"Tapi saya ikut saja, itu sudah prosedur mereka," katanya.
Sesampai di camp Din Minimi, Sutiyoso menyebutkan dirinya diajak untuk berangkat ke rumah Din Minimi yang berada Desa Ladang Baro, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur.
Sesampai di rumah Din Minimi, keluarganya datang menghampiri dengan tangisan.
Hal itu terjadi karena Din dan keluarganya telah terpisah selama empat tahun karena lari dari kejaran pihak keamanan ke dalam hutan.
Di rumah Din Minimi, Sutiyoso menyebutkan, dijamu dengan baik.
Baca: Temui Jokowi, Eks Petinggi GAM Bahas MoU Helsinki
"Kami membicarakan masalah tersebut sambil makan-makan," kata Bang Yos.
Setelah pembicaraan berlangsung hingga larut malam, akhirnya Din Minimi dan Sutiyoso bersepakat.
Sutiyoso menerima penyerahan diri Din Minimi dan harus menyerahkan senjatanya.
Selasa (29/12/2015) pagi, Din Minimi melaksanakan apel bersama anak buahnya dan menyampaikan hasil diskusinya bersama Kepala BIN.
Anak buah Din Minimi, kata Bang Yos, tampak enggan menyerahkan senjata yang telah lama bersamanya.
Bang Yos yang merupakan seorang purnawirawan TNI, mengaku dapat memahami rasa enggan anak buah Din Minimi untuk menyerahkan senjata.
"Senjata itu sudah ada bersama mereka selama empat tahun. Itu sudah seperti istri mereka," kata Bang Yos.
Beberapa anak buah Din Minimi juga tampak bersembunyi karena hendak menyerahkan senjatanya.
Senapan yang berjumlah 15 pucuk berjenis AK 47, disebut Bang Yos dalam keadaan sudah berkarat.
Penyerahan diri Din Minimi dianggap Kepala BIN usai penyerahan senjata.
Dia juga sempat menelepon Gubernur Aceh, Zaini Abdullah agar merangkul kelompok Din Minimi.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Anak Din Minimi Lulus Jadi Prajurit TNI AD, Segera Jalani Latihan di Rindam IM Mata Ie