News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Gunung Salak Tampak Terbelah, Apa Sebenarnya yang Terjadi? Ini Penjelasan Pihak Berwenang

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Video viral gunung salak terbelah

"Awan ini merupakan bagian dari awan CB (kumulonimbus). Awan ini merupakan awan rendah dan biasanya berada pada satu level (single level)," katanya.

"Awan ini juga dapat menimbulkan angin kencang, hujan lebat, bisa juga terjadi kilat, petir, angin puting beliung atau hujan es," lanjut Zakaria.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko.

Ia menjelaskan, fenomena awan bergulung ini disebut sebagai awan roll atau roll cloud.

Fenomena awan bergulung merupakan suatu fenomena alamiah yang biasa terjadi.

"Roll cloud merupakan salah satu jenis awan arcus (Arcus cloud)," kata Hary saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/8/2020) sore.

Menurut Hary, terdapat dua jenis awan arcus, yaitu shelf clouds dan roll clouds.

Hary mengungkapkan, awan arcus merupakan awan rendah, panjang, dan tipis yang terkait dengan awan hujan disertai kilat atau petir, dan angin kencang.

"Awan tersebut terkadang terlihat di bawah awan cumulonimbus," ujar dia.

Ia menambahkan, awan ini berbentuk kolom horizontal yang dapat menggelinding atau bergulung panjang, apabila awan tersebut mengalami perbedaan arah angin di lapisan bagian atas dan bawah.

Hal ini, lanjutnya, terjadi saat suatu aliran udara dingin yang turun dari awan cumulonimbus sampai mencapai tanah.

"Udara dingin tersebut diindikasikan menyebar dengan cepat di sepanjang tanah, kemudian mendorong udara lembap dan hangat yang ada di sekitarnya ke atas," paparnya.

Saat udara ini naik, uap air mengembun membentuk pola awan arcus.

Imbauan BMKG

Hary menambahkan, awan tersebut mempunyai ketinggian hingga sekitar 6.500 kaki atau sekitar 2.000 meter atau 2 kilometer.

Ketika awan arcus terbentuk dengan awan cumulonimbus dan downdraft, hal ini dikaitkan dengan hujan lebat atau hujan es, kilat atau petir, dan angin kencang.

Masyarakat sekitar diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.

"Sejauh ini kewaspadaan terhadap hujan lebat, kilat atau petir, dan angin kencang terkait dengan hal tersebut," ujar dia.

Berawal dari Heboh Unggahan di Media Sosial

Viral awan mirip tsunami dikaitkan bencana ini berawal dari heboh unggahan foto-foto dan video di media sosial.

Unggahan @masawep di Twitter pada Senin (10/8/2020) pukul 10.35 WIB itu menarik perhatian netizen.

Dalam video berdurasi 29 detik tersebut, tampak gumpalan awan dengan warna hitam bercampur putih.

"Mohon doanya Kota Meulaboh baik2 saja. Pemandangan awan pagi ini di atas Kota Meulaboh, Aceh Barat," tulisnya.

Awan itu bergulung dan berukuran cukup panjang menyelimuti kota.

Awan seperti itu bukan pertama terjadi di Indonesia. (TribunNewsmaker/ *)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Gunung Salak "Terbelah", Ini Penjelasannya".

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Viral Video Gunung Salak 'Terbelah', Kepala Resort Beri Penjelasan, Singgung Longsoran Hulu Sungai

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini