TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia sedikit lebih tinggi dari angka dunia, dalam rapat kabinet, Senin (28/9).
Terkair hal itu, Ketua Tim Covid-19 Fraksi PKS DPR RI Netty Prasetiyani Aher mengatakan kondisi tersebut terjadi karena sistem kesehatan Indonesia yang buruk dalam penanganan pandemi.
"Kalau penanganan pandemi kita bagus, kita tidak akan mengalami krisis dokter, kekurangan APD, kekurangan ruang isolasi dan ICU serta tidak akan terjadi lonjakan kasus yang eksponansial setelah satu semester bergulat dengan pandemi," ujar Netty, dalam keterangannya, Selasa (29/9/2020).
Menurut Netty, negara-negara selain Indonesia sudah pada tahap mempersiapkan terjadinya gelombang kedua Covid-19.
Sementara Indonesia, kata dia, justru masih berjibaku mengantisipasi gelombang pertama.
"Kurva Covid kita belum pernah melandai secara signifikan," ungkapnya.
Baca: Pandemi Covid-19 Bikin Tenant Pusat Perbelanjaan Menyerah
Baca: Penuh Diisi Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri, Dua Hotel Ini Tak Terima Tamu
Oleh karena itu, anggota Komisi IX DPR RI tersebut menilai ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah.
Pertama, pemerintah diminta untuk menahan laju pandemi langsung pada jantung persoalannya.
"Yaitu menghentikan tingkat transmisi yang tinggi yang terus memunculkan klaster-klaster baru. Harus ada upaya keras untuk memutus mata rantai penularan di perkantoran, angkutan publik, pasar dan pusat perbelanjaan, asrama sekolah atau kampus, pertemuan-pertemuan dan rumah sakit," kata Netty.
"Bahkan, perkantoran pemerintah menjadi penyumbang angka kasus paling banyak di DKI. Pastikan tempat-tempat publik tersebut steril dan semua orang mematuhi protokol kesehatan. Jika perlu gunakan TNI-Polri untuk menjaga ketertiban di sana," imbuhnya.
Kedua, pemerintah juga perlu memastikan cukupnya fasilitas kesehatan, meliputi kapasitas tempat tidur isolasi, ICU, ventilator, dan SDM kesehatannya.
Baca: POPULER Meggy Wulandari Datangi Rumah Suami | Ivan Gunawan Jawab Isu Soal Terpapar Covid-19
Kemudian, yang ketiga, Netty meminta pemerintah meningkatkan kapasitas testing.
Menurutnya sangat menyedihkan mengetahui fakta kapasitas Indonesia masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan testing per minggu adalah 1 per 1.000 penduduk.
Keempat, Wakil Ketua Fraksi PKS tersebut menegaskan yang terpenting adalah pemerintah fokus dulu kepada aspek kesehatan.
"Prioritaskan sumber daya anggaran, SDM, waktu, program pada aspek kesehatan. Bukankah awal September lalu Presiden mengingatkan seluruh jajarannya untuk menunjukkan aura krisis dan mengutamakan aspek kesehatan daripada pemulihan ekonomi? Apakah ini sudah dilaksanakan dengan baik atau hanya dianggap angin lalu?," pungkasnya.