TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo mengatakan dalam memperingati hari Kesaktian Pancasila, dibutuhkan keberanian untuk keluar dari bayang-bayang masa lalu.
Romo berharap adanya rekonsiliasi sesama anak bangsa terhadap kejadian masa lalu, salah satunya terkait paham komunisme.
"Kedepan bangsa ini harus dewasa dalam menyelesaikan masa lalu dengan keberanian untuk saling memaafkan dan mau ber damai dengan masa lalu bukan lagi dijadikan alat politik untuk menghancurkan karakter seseorang," katanya kepada wartawan, Kamis (1/10/2020).
Baca: Puan Maharani Bacakan Ikrar di Upacara Kesaktian Pancasila
Menurutnya, larangan terhadap komunisme dan leninisme jelas dalam tap MPRS dan masih berlaku.
Oleh karena itu apabila ada pihak yang memang mengetahui kebangkitan komunisme maka sebaiknya segera melaporkan pihak berwajib sehingga diproses dalam ranah hukum.
"Kita berharap elit politik dewasa dalam hal isu ini karena kedepan bangsa ini harus bersatu menghadapi Pandemi Corona," tuturnya.
Selain itu menurutnya peringatan kesaktian Pancasila merupakan momentum bangsa Indonesia mengaktualisasikan Pancasila dalam kebijakan publik.
Terutama kebijakan yang menyangkut kesejahteraan rakyat.
"Agar tujuan Indonesia merdeka mencapai kesejahteraan maka orientasi pengambil kebijakan harus mengarusutamakan rasa Ketuhanan , kemanusiaan , persatuan , kerakyatan , keadilan," kata Romo Benny.