Suatu kali, ia harus meminta tanda tangan kepala desanya. Namun, kepala desa itu menolak. Katanya, "kamu itu siapa, kok minta tanda tangan ke saya. Sana minta ke tokohnya PKI."
Di lain waktu, Suyatmi dan anaknya juga dipermalukan saat mengunjungi suatu pengajian.
Ustaz yang memimpin pengajian tersebut tiba-tiba berkata di depan umum, "Mas Deni (anak Suyatmi, red) ini mau melanggengkan PKI, ya?"
Selain itu, saat anaknya yang lain melamar untuk menjadi polisi, langkahnya terhenti karena sampulde, semacam surat kaleng yang isinya menyebutkan kalau dia anak PKI.
Baca: Alissa Wahid Nilai Isu Kebangkitan PKI Propaganda yang Tidak Laku
Belum lagi saat Gimin akan dibebaskan, Pemuda Pancasila dan kepala desanya tidak mau menerima Gimin di tengah masyarakat.
Gimin pun akhirnya dipindahkan ke Pulau Buru dan ditahan selama 8 tahun 7 bulan.
Penderitaan-penderitaan tersebut tidak membuat Suyatmi menyerah dengan kehidupan.
Dia pun melakukan apa saja untuk menghidupi keluarganya.
Saat ditanya apa saja yang dia lakukan, Suyatmi tidak menjawabnya karena merasa kurang etis jika dibicarakan.
"Intinya, saya tidak malu kepada siapapun, termasuk tetangga," kata Suyatmi. (tribun jakarta/Kurniawati Hasjanah)