Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, RIYADH -- Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sumbawa yang sejak lima tahun lalu dianggap meninggal dan telah di-tahlil-kan oleh keluarga, ditemukan KBRI Riyadh.
Dubes RI di Riyadh Agus Maftuh Abegebriel menjelaskan dalam rilisnya, pertemuan berawal saat PMI bernama Suharti binti Nasrin datang ke KBRI bersama majikannya untuk mengurus perpanjangan paspor.
Saat melakukan proses administrasi, Tim KBRI menemukan bahwa yang bersangkutan pernah dicari-cari oleh anggota keluarganya dan dinyatakan hilang kontak sejak 5 tahun yang lalu.
Baca: Kemlu: 97 WNI di Arab Saudi Meninggal Dunia karena Covid-19
Tim KBRI lalu melakukan wawancara lanjutan dan menerima informasi bahwa yang bersangkutan telah bekerja selama 11 tahun di Arab Saudi, tepatnya di daerah Raniya, Riyadh.
Penelusuran dilanjutkan untuk mencari nomor kontak keluarga Suharti dan berhasil didapatkan berkat jasa petugas daerah di Sumbawa, NTB.
KBRI Riyadh akhirnya berhasil menghubungkan orang tua PMI tersebut dengan anaknya yang terpisah selama belasan tahun.
"Komunikasi anak dan orang tuanya sempat terkendala bahasa, lantaran Suharti, setelah bertahun-tahun tidak pernah bertemu dengan WNI lainnya sehingga hanya mampu berkomunikasi dalam bahasa Arab. Namun, tangis bahagia dapat menjawab pertanyaan keluarga selama ini," kata Dubes Agus, Jumat (9/10/2020).
Baca: Mulai Besok Tahap Pertama Umrah Dibuka, Pemerintah Arab Saudi Keluarkan 108.041 Izin
Dubes Agus mengungkapkan, Suharti sempat menolak untuk diajak tinggal di Penampungan Rumah Harapan Mandiri (Ruhama) KBRI dan memaksa ikut kembali pulang dengan majikannya.
Namun, setelah dibujuk Tim KBRI, Suharti akhirnya bersedia tinggal sementara di Penampungan atau Ruhama KBRI, sembari menunggu majikan menyelesaikan seluruh haknya.
"Seluruh staf KBRI telah berkomitmen untuk selalu siap melayani dan melindungi seluruh WNI dan PMI yang ada di Arab Saudi," tegas Agus.