Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Relawan pendukung Jokowi meminta Presiden Jokowi untuk berhati-hati terhadap pejabat di sekelilingnya dalam menerima informasi.
Ketua relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer atau yang karib disapa Noel meminta Presiden lebih banyak mendengar suara aspirasi masyarakat di akar rumput.
Pernyataan Noel tersebut terkait dengan gelombang unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja.
"Harus obyektif. Kita melihat ada pejabat yang coba menjauhkan presiden dari rakyat. Bahkan malah menjerumuskan presiden ke situasi politik yang sulit," kata Noel saat dihubungi, Jumat (16/10/2020).
Meskipun Undang-undang Cipta Kerja dinilai baik terutama untuk meningkatkan iklim investasi, namun menurutnya terdapat sejumlah pasal yang harus dikritisi dalam UU Cipta Kerja.
Baca juga: Ini Sejumlah Kekhawatiran Gatot Nurmantyo Terkait UU Cipta Kerja
"Kalau UU ini bisa mengakomodir untuk semua. Pastinya baik untuk investasi," tuturnya.
Tidak hanya itu, Noel juga mendukung langkah kepolisian menangkap para perusuh Undang-undang Cipta Kerja pada Kamis 8 Oktober 2020 lalu.
Hanya saja ia menyayangkan adanya penangkapan terhadap sejumlah aktivis pro demokrasi di antaranya Jumhur Hidayat dan Syahganda Nainggolan.
Sementara itu, agar UU Cipta Kerja ini tidak simpang siur, Noel meminta Presiden Jokowi bertemu dan berdiskusi dengan para aktivis mahasiswa, buruh dan aktivis pro demokrasi.
Menjelaskan maksud dari UU Cipta Kerja dan mengakomodir masukan dari akar rumput.
"Apalagi, Pak Jokowi juga minta para aktivis 98’ untuk mengkritisi kebijakannya agar benar-benar pro rakyat. UU Omnibus Law ini baik untuk semua rakyat, tapi memang ada beberapa pasal yang perlu dikritisi supaya bisa mengakomodir semua kelompok. Kalau UU ini bisa mengakomodir untuk semua, pastinya baik untuk investasi," ujarnya.