News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di ILC, YLBHI Ungkap Pihak-pihak Diduga Terlibat di Balik UU Cipta Kerja, Termasuk Nama Satu Menteri

Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan pendemo yang tergabung dalam Forum Guyub Rukun Jawa Tenggah terdiri dari perwakilan masyarakat dan seniman menggelar aksi keprihatinan yang berlangsung di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Rabu (21/10/20). Aksi demo para seniman dan warga berjalan dengan lancar dan damai. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati mengungkap dugaan kepentingan di balik omnibus law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne, Selasa (20/10/2020).

Diketahui omnibus law UU Cipta Kerja menuai penolakan keras dari buruh, mahasiswa, dan masyarakat umum.

Direktur YLBHI Asfinawati mengkritisi omnibus law UU Cipta Kerja, dalam ILC, Selasa (20/10/2020). (Capture YouTube Indonesia Lawyers Club)

Baca juga: Di Depan Para Menteri Jokowi yang Hadiri ILC, Rizal Ramli Kritisi Maruf Amin: Kayak Pelengkap Doang

Hal itu menjadi catatan utama yang disorot YLBHI selama satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Asfinawati menyinggung data Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) yang menyebutkan banyaknya undang-undang dan peraturan yang terbit sejak periode pertama pemerintahan Jokowi.

"Undang-undang 131, Peraturan Pemerintah 526, Peraturan Presiden 839, Peraturan Menteri 8.648," ungkit Asfinawati.

Jokowi sebelumnya sempat menyinggung banyaknya aturan membuat birokrasi menjadi rumit.

Meskipun begitu, Asfinawati mengungkit ratusan peraturan itu dibuat sendiri oleh presiden selama masa kepemimpinannya.

Diketahui sebelumnya Jokowi mencanangkan omnibus law UU Cipta Kerja sebagai penyederhanaan regulasi, terutama terkait investasi.

Hal ini menjadi sorotan Asfinawati.

Baca Halaman Selanjutnya >>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini