TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Ulin Ni’am Yusron alias Ulin Yuson sebagai komisaris independen di PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Selama ini Ulin dikenal sebagai salah pegiat media sosial sekaligus relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 lalu.
Penunjukan Ulin sebagai komisaris independen pada perusahaan pelat merah itu tertuang dalam Surat Keputusan Nomor : SK-319/MBU/10/2020 tertanggal 8 Oktober 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan Pengembangan Pariwisata Nasional.
Baca juga: Pimpinan DPR Dukung Wacana Penghapusan Rangkap Jabatan Komisaris BUMN
Selain Ulin, ada sederet relawan Jokowi-Ma’ruf dan politisi parpol pendukung pada pilpres lalu yang telah diangkat sebagai komisari BUMN pada periode kedua Jokowi.
1. Eko Sulistyo
Eko ditunjuk sebagai Komisaris PLN setelah nama Ulin diumumkan. Penunjukannya berdasarkan SK Nomor : SK-330/MBMU/10/2020 tentang Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan PT Perusahaan Listrik Negara tertanggal 9 Oktober 2020.
Eko diketahui pernah menjabat sebagai Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan pada periode 2014-2019.
Dia juga pernah menjadi tim sukses Jokowi sejak di Pilkada Solo.
2. Rizal Malarangeng
Adik dari mantan Juru Bicara Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Andi Malarangeng itu, ditunjuk sebagai komisaris PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau Telkom.
Pada Pilpres 2019 lalu, politisi Golkar itu menjabat sebagai Koordinator Nasional Relawan Golkar Jokowi (Gojo).
Usai tampuk kepemimpinan Golkar dipegang Airlangga, pria asal Makassar itu ditunjuk sebagai wakil ketua umum partai berlambang beringin itu.
Namun belakangan, ia mengundurkan diri dari Golkar karena posisinya yang merupakan komisaris BUMN.
3. Andi Gani Nena Wea
Putra almarhum mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jacob Nuwa Wea itu ditunjuk sebagai Presiden Komisaris PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk pada Juni 2020.
Sebelumnnya, ia merupakan salah seorang komisaris independen di perseroan ini.
Andi Gani selama ini dikenal sebagai aktivis buruh yang menjabat sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).
Saat Pilpres 2019 lalu, Andi Gani terjun dalam menggalang massa buruh pada sejumlah acara kampanye dan menjadi Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Jokowi.
4. Fadjroel Rachman
Pengangkatan Fadjroel sebagai komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk diputuskan di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada Juni 2020.
Di perusahaan konstruksi pelat merah itu, selain Fadjroel, ada Viktor S Sirait, Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), yang turut ditunjuk sebagai komisaris.
Namun, Viktor telah menjabat posisi itu sejak 2015. Fadjroel sendiri sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk pada kurun 2015-2019, sebelum akhirnya pindah ke Waskita.
5. Lukman Edy
Politisi senior PKB ini ditunjuk sebagai Wakil Komisaris Utama PT Hutama Karya (Persero) sejak Juni 2020.
Di PKB sendiri, Lukman pernah menjabat sebagai mantan Sekretaris Jenderal partai tersebut.
Selain itu, ia juga pernah menjadi anggota DPR untuk dua periode.
Adapun jabatan eksekutif yang pernah ia pegang yaitu sebagai Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Tahun 2006-2009.
6. Wawan Iriawan
Penunjukan politisi Nasdem sebagai Komisaris Telkom ini dilakukan bersamaan dengan Rizal Malarangeng.
Di partai besutan Surya Paloh itu, nama Wawan bertengger dalam posisi sebagai Sekretaris Mahkamah Partai Nasdem untuk periode 2019-2024.
7. Arif Budimanta
Sebelum ditunjuk sebagai komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Arif adalah pernah menjadi staf khusus Presiden Joko Widodo.
Ia adalah politikus PDI Perjuangan. Pada 2005-2010 ia menduduki posisi Ketua DPP partai berlambang banteng itu.
Sementara pada 2009-2013, ia ditunjuk sebagai Wakil Ketua Fraksi PDI-P di MPR.
8. Dwi Ria Latifa
Selain Arif, politisi PDI P yang ditunjuk sebagai komisaris pada bank pelat merah yaitu Dwi Ria Latifa, sebagai komisaris Bank BRI.
Pada 2014-2019, ia pernah menjabat sebagai anggota DPR. Dwi Ria awalnya ditunjuk sebagai anggota Komisi III.
Ia pun tercatat sebagai salah satu anggota dewan yang mengusulkan RUU Pengampunan Pajak.
Namun setelah itu, ia dipindahkan ke Komisi II DPR.
Pada 2019 lalu, ia kembali mencalonkan diri tetapi gagal. Perolehan suaranya kalah dari rekan separtainya dari Dapil Kepulauan Riau, Sturman Panjaitan.
9. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini ditunjuk sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT Pertamina (Persero) pada akhir tahun lalu.
Ahok diketahui merupakan rekan Jokowi saat masih memimpin DKI Jakarta.
Ketika Jokowi memutuskan mencalonkan diri sebagai capres pada 2014 lalu, Ahok naik yang semula menjadi wakil gubernur naik menjadi gubernur.
Pada tahun lalu, Ahok diketahui juga bergabung ke PDI Perjuangan.
10. Zulnahar Usman
Pengangkatan Zulnahar dilakukan bersamaan pengangkatan Dwi Ria sebagai komisaris BRI.
Sebelumnya, Zulnahar diketahui merupakan Bendahara Umum Partai Hanura.
Namun, ia mundur dari jabatan itu sebelum ditunjuk sebagai komisaris.
11. Rizal Calvary Marimbo
Pada Pilpres 2019 lalu, Rizal adalah politikus PSI.
Saat ini dia ditunjuk menjadi Komisaris PT PLN Batam.
Rizal eks jurnalis yang sebelumnya caleg PSI pada Pemilu 2019 lalu.
12. Michael Umbas
Dia merupakan koordinator relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) pada Pilpres 2019 lalu.
Saat ini dipercaya jadi Komisaris Hotel Indonesia Natour, salah satu anak perusahaan BUMN.
Umbas juga kini menjabat Wakil Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI).
Sumber: Kompas.com/Tribunnews.com