Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS Sukamta menilai pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang menyudutkan agama Islam menandakan bentuk pemikiran kerdil.
"Ucapan Macron jelas melukai hati umat Islam di seluruh dunia. Macron telah memantik Islamofobia, juga mendorong kebencian terhadap pemeluk agama, ucapannya sesungguhnya telah menodai prinsip-prinsip kebebasan dan nilai-nilai universal," ujar Sukamta dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Menurutnya, ucapan Macron sangat tendesius dan seakan berupaya mendapat dukungan politik dari kelompok sayap kanan dan esktrem kanan di Perancis.
Baca juga: Sikapi Pernyataan Emmanuel Macron, Politikus PAN Ajak Umat Muslim Boikot Produk Perancis
"Beberapa analisa menyebut tujuan Macron adalah terpilih kembali pada 2022, maka dia membuat isu soal keamanan yang selama ini menjadi titik lemahnya," ujar Sukamta.
"Ini semakin menunjukkan betapa kerdilnya pikiran Macron karena jualan isu ancaman agama hanya untuk kepentingan politik pribadi. Dirinya telah membuat Perancis jatuh martabatnya sebagai negara demokrasi," sambungnya.
Baca juga: Kecam Emannuel Macron, Komisi I DPR Minta Pemerintah Evaluasi Pembelian Jet Tempur Prancis
Di sisi lain Wakil Ketua Fraksi PKS itu mengapresiasi langkah Kementerian Luar Negeri Indonesia yang telah memanggil Duta Besar Perancis di Jakarta dan menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Presiden Perancis.
"Kita harap pemerintah Indonesia juga proaktif untuk berkomunikasi dengan negara-negara OKI, mendorong ada pernyataan bersama oleh OKI mengecam pernyatan Macron," ujarnya.
Baca juga: MUI Kecam Macron , Seruan Boikot Produk Prancis di Negara-negara Arab
Sukamta pun meminta pemerintah Indonesia melalui KBRI di negara-negara Eropa untuk meningkatkan pengawasan dan penjagaan kepada warga Indonesia di Perancis.
"Karena sangat mungkin ucapan Macron ini akan meningkatkan kekerasan kelompok ultra kanan kepada kaum muslimin dan imigran," kata Sukamta.
Diketahui, Presiden Perancis, Emmanuel Macron pada Jumat (23/10/2020), telah menyudutkan agama Islam dan membiarkan penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad SAW oleh majalah satire Charlie Hebdo.
Boikot produk Perancis
Seruan untuk memboikot barang-barang Prancis juga sudah berkembang di negara-negara Arab dan sekitarnya. Beberapa negara yang melakukan boikot di antaranya Kuwait, Yordania dan Qatar.
AFP menyebut sejumlah pekerja jaringan supermarket Al Meera mengeluarkan selai St. Dalfour buatan Prancis dari rak. Melalui pernyataan, Al Meera dan operator grosir lainnya, Souq Al Baladi, mengatakan menarik produk Prancis dari toko sampai pemberitahuan lebih lanjut.