TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Dyah Kartika Rini, relawan Jokowi, pendiri Jasmev yang baru saja diangkat menjadi Komisaris Independen PT Jasa Raharja (Persero).
Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Dyah Kartika Rini sebagai Komisaris Independen PT Jasa Raharja (Persero).
Pengangkatan Dyah Kartika Rini diketahui dari Instagram resmi PT Jasa Raharja.
"Selamat kepada Ibu Dyah Kartika Rini yang telah diangkat sebagai Komisaris Independen PT Jasa Raharja," tulis pengumuman resmi Jasa Raharja seperti dikutip pada Rabu (28/10/2020) sebagaimana diberitakan Kompas.com.
Baca juga: Ini Daftar 12 Relawan dan Politisi Pendukung Jokowi yang Jadi Komisaris BUMN, Selain Ulin Yusron
Masuknya Dyah Kartika Rini sebagai komisaris menambah daftar relawan dan pendukung Jokowi dalam jabatan komisaris BUMN.
Sebelumnya, Eko Sulistyo dan Ulin Niam Yusron juga mendapat jabatan komisaris di BUMN.
Jabatan komisaris untuk Dyah Kartika Rini bukan kali pertama.
Pada 2015 lalu atau di periode awal pemerintahan Jokowi, Dyah Kartika Rini diangkat jadi Komisaris Dana Reksa.
Profil Dyah Kartika Rini
Lantas seperti apa profil Dyah Kartika Rini yang kini jadi Komisaris Independen PT Jasa Raharja?
Dikutip dari Kompas.com, Dyah Kartika Rini berkontribusi untuk pemenangan Jokowi sejak Pilgub DKI Jakarta 2012.
Saat itu, ia membantu Jokowi-Ahok melalui organisasi relawan Jokowi Ahok Social Media Volunteer (Jasmev) yang ia dirikan.
Baca juga: Mengaku Sibuk Jadi Komisaris Utama di Pertamina, Ahok Berseloroh: Saya Dirut Nyaru Komut
Jasmev melakukan dukungan melalui kampanye di udara atau media sosial.
Untuk keperluan pemenangan itu, Jasmev mendirikan war room di kawasan Jakarta Pusat.
Dyah Kartika Rini juga tercatat sebagai pendiri Spindoctor Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konsultan politik.
Ia menjadi salah satu relawan pemenangan Jokowi sejak Pilgub DKI Jakarta.
Pendidikan
Sementaradi akun Facebooknya, Ia menamatkan pendidikan S1 hingga S3 dari Universitas Indonesia.
Ia berkonsentrasi di jurusan komunikasi dan manajemen.
Ia juga menulis lulus dari Jurusan Business and Economics di University of Cambridge serta The London School of Economics and Political Science.
Sementara berdasarkan catatan di Wikipedia, Dyah Kartika Rini atau dikenal Kartika Djoemadi atau nama panggilan DeeDee, lahir di Jakarta tanggal 21 April.
Baca juga: Kementerian BUMN Apresiasi Langkah Strategis Konsolidasi Menara TelkomGroup
Kartika Djoemadi adalah putri dari pasangan Sri Ngadiyah Achmadi yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah, dan Djoemadi Poerwosoemarto yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah.
Ayahnya adalah seorang perwira tinggi Angkatan Darat dari kesatuan Zeni, yang pernah berdinas sebagai Guru Militer di Sekolah Militer milik Angkatan Darat yang bernama Pusat Pendidikan Zeni Angkatan Darat pada tahun 1985.
Karier pertamanya dimulai pada saat masih berkuliah di Universitas Indonesia dengan bekerja sebagai profesional di beberapa Multinational Corporation di Indonesia, yaitu Perusahaan Oil and Gas bernama Schlumberger, kemudian dilanjutkan di perusahaan peralatan listrik bernama Schneider serta perusahaan peralatan penerbangan udara bernama IG Technologies hingga lulus menjadi Sarjana Ekonomi.
Kemudian pada tahun 1999, ia mendirikan perusahaan Property Developer bersama beberapa sahabat dimasa kuliahnya, dan membangun beberapa kompleks perumahan di wilayah Jabodetabek.
Pada tahun 2005, Kartika Djoemadi mendirikan perusahaan konsultan komunikasi dan media bersama beberapa sahabatnya dan mengerjakan banyak pekerjaan "Public Advocacy" untuk perusahaan swasta dan nasional.
Baca juga: Survei: Erick Thohir Menteri yang Kinerjanya Paling Memuaskan Tangani Covid-19
Karena mempunyai perusahaan di bidang properti dan konsultan komunikasi, maka ia ikut aktif menjadi pengurus di beberapa organisasi profesi seperti Real Estate Indonesia (REI), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Junior Chamber Internasional Indonesia (JCI Indonesia), Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila (LPPP) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia).
Kariernya di organisasi juga semakin berkembang hingga menjadi Chapter President DKI Jakarta, Junior Chamber International Indonesia (JCI Indonesia) pada tahun 2007, Ketua Kompartemen BPP Hipmi tahun 2008, Ketua Komite Tetap Kadin Indonesia tahun 2010 dan Wakil Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia tahun 2013.
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Muhammad Idris)