TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Febri Diansyah akhirnya resmi lulus dari Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK). Mantan Juru Bicara (Jubir) KPK itu mundur sebagai pegawai Komisi Antirasuah sejak 18 Oktober lalu.
Saat menyatakan mundur, Febri tak menyebutkan ke mana ia akan berlabuh.
Alhasil, publik bertanya-tanya ke mana ia akan pergi setelah meninggalkan KPK.
Dan kini setelah dua pekan berselang usai pengunduran dirinya itu, Febri kembali muncul ke publik.
Kali ini bersama kawan lamanya di Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal Fariz.
Masih berkutat dengan urusan hukum dan korupsi, Febri dan Donal kini membentuk kantor hukum
bernama Visi Integritas.
Baca juga: Bertemu dengan Bupati Dharmasraya Sutan Riska, Begini Penjelasan Febri Diansyah
Kebetulan Donal juga sudah mundur dari ICW tak lama usai Febri mengundurkan diri dari KPK.
Febri memperkenalkan kantor hukum barunya itu di media sosial Twitter dengan akun
@Visi_Integritas pada Jumat (30/10/2020).
Ilmu dari KPK tetap dibawa Febri di kantor hukumnya ini.
Kantor hukumnya bertekad tidak tak akan membela terdakwa kasus korupsi, dengan catatan.
"Mengenal VISI.. kami sedang membangun impian adanya sebuah kantor hukum yang tidak hanya
memberikan jasa hukum (sebagai advokat/pengacara), tapi juga memperjuangkan ide dan nilai
antikorupsi, dan berperan kuat dalam advokasi membela masyarakat yang jadi korban korupsi serta
perlindungan konsumen," tulis akun Twitter VISI INTEGRITAS Law Office, seperti dilihat, Jumat
(30/10/2020).
"Ada yang menggunakan istilah 'Strategic Litigation', sebuah pendekatan di jalur LITIGASI untuk
mendorong perbaikan kebijakan, peraturan hingga ikut mewarnai budaya hukum untuk kepentingan
publik. Kami, memilih fokus pada 2 kepentingan publik: korban korupsi dan perlindungan konsumen,"
sambungnya.
Kantor hukum yang didirikan dua pria asal Sumatera Barat itu juga berkomitmen tidak akan
mendampingi kasus korupsi.
Kantor hukum ini memiliki konsep berbeda dari kebanyakan kantor hukum di Indonesia.
"Bagaimana dengan jasa hukum yang diberikan? Sebagai sebuah kantor hukum dan profesi advokat yang
kami jalankan, tentu saja pemberian pendampingan dan jasa hukum kami jalankan. Dengan catatan
yang kami bold: kantor ini tidak akan mendampingi KASUS KORUPSI."
Baca juga: Hari Terakhir Jadi Pegawai KPK, Febri Diansyah Ungkap Slip Gaji PENGHASILANKU BERASAL DARI RAKYAT
"Kalaupun terdapat indikasi 'rekayasa hukum' atau keinginan menjadi justice collaborator (JC) dan whistleblower (WB), kami mendisain mekanisme pengambilan keputusan(menangani/tidak) melalui sebuah board advisors, agar meminimalisir potensi konflik kepentingan partner dalam memutuskan," katanya.
Meski baru didirikan, kantor hukum yang didirikan Febri dan Donal sudah mendapatkan klien, yakni
Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat, Sutan Riska.
Lewat unggahan di instagram-nya, Sutan Riska memposting kebersamaan bersama Febri dan Donal.
"Alhamdulillah sudah berdiskusi beberapa hal dengan Kuasa Hukum saya; bang @febridiansyah.id dan
@donalfariz. Tidak mudah mengajak dua orang ini kemari."
"Mereka bersedia mendampingi setelah saya jelaskan apa yang saya lakukan dan ke depan yang hendak diperjuangkan. Doakan kami. Insya Allah niat baik berjalan baik...," demikian unggahan dari @sutanriska, Jumat (30/10/2020).
Sutan Riska diketahui maju lagi untuk periode kedua Bupati Dharmasraya.
Bisa jadi, kehadiran Febri dan Donal untuk mendampingi Sutan Riska selama proses Pilkada sebagai
penasihat hukum.
Proses Pilkada bukan sebatas pemilihan saja, tetapi juga akan ada gugatan-gugatan yang menyertai.
Sayangnya baik Febri dan Donal belum bisa dikonfirmasi soal pekerjaan menjadi penasihat hukum
Sutan Riska yang juga politikus PDIP itu.(tribun network/dit/dod)