TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Slamet Ma'arif membeberkan sejumlah agenda yang akan dilakukan Habib Rizieq Shihab selepas tiba di Indonesia.
Ia menyebut, setelah mendarat, Rizieq Shihab dijadwalkan akan langsung menyapa umat di markas besar FPI.
Selanjutnya, ia langsung pulang ke kediamannya di Jalan Paksi, Petamburan III, Jakarta Pusat.
"Beliau akan beristirahat di rumah beberapa waktu," kata Ma'arif dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Senin (9/11/2020).
Kemudian agenda dilanjutkan pada hari Jumat (13/11/2020).
Rizieq Shihab dijadwalkan akan meresmikan masjid di kawasan Megamendung.
"Di hari Sabtunya (13/11/2020), beliau akan menikahkan putrinya," imbuhnya.
Baca juga: Dubes RI di Arab Saudi Sebut Habib Rizieq Shihab WINO, WNI Ora Duwe Paspor. . .
Baca juga: Jelang Kepulangan, FPI Tegaskan Rizieq Shihab Bukan Teroris & Koruptor: Pemerintah Wajib Melindungi
Ma'arif dalam kesempatan tersebut juga membeberkan sejumlah persiapan untuk menyambut kedatangan Habib Rizieq.
Ia memastikan pihak pengurus pusat Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan PA 212 akan menjemput kepulangan Rizieq Shihab.
Penjemputan melibatkan laskar-laskar FPI dan sejumlah ormas Islam lainnya untuk membantu mengamankan lokasi penjemputan, yakni di Bandara Soekarno-Hatta.
Oleh karena itu, Ma'arif memberikan imbauan kepada umat Islam untuk tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi yang ikut menyambut Rizieq Shihab.
"Saya imbau dan meminta untuk tetap memberlakukan protokol Covid-19, seperti menjaga jarak dan tetap memakai masker, serta mematuhi standar di bandara," terangnya.
Baca juga: Tiba di Indonesia Besok, Alumni 212 SIap Jemput Habib Rizieq Shihab di Bandara
Baca juga: Dubes RI di Arab Saudi: Kami Sampaikan kepada Rizieq Shihab, Overstay Bukanlah Aib
Kepulangan Rizieq Shihab yang Penuh Kontroversi Dinilai Wajar
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, menilai wajar, jika rencana kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS) ke Indonesia menimbulkan kontroversi.